2. Solana (SOL)
Solana terkenal karena transaksi yang cepat dan biaya yang rendah, menjadikannya platform utama untuk aplikasi desentralisasi (dApps) dan proyek DeFi. Dengan terus meningkatnya adopsi, analis memperkirakan bahwa ETF kripto yang mencakup Solana dapat disetujui pada tahun 2025.
Apabila tren pengembangan dApps terus berlanjut, Solana mungkin menjadi jaringan yang lebih banyak digunakan. Kombinasi dari kecepatan, biaya rendah, dan adopsi yang meluas bisa menjadi pendorong utama bagi kenaikan harga SOL pada tahun 2025.
3. Hedera (HBAR)
Hedera adalah platform ledger publik yang memanfaatkan teknologi hashgraph untuk mencapai konsensus yang aman dan cepat. HBAR menggunakan teknologi yang berbeda dibandingkan blockchain tradisional, yaitu Hashgraph.
Teknologi ini memberikan transaksi yang cepat dengan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan blockchain lainnya.
HBAR memiliki banyak potensi, terutama karena banyak perusahaan besar mulai tertarik untuk menggunakan teknologi ini untuk kebutuhan bisnis.
4. Cardano (ADA)
Cardano adalah platform blockchain yang mengutamakan keamanan dan kemampuan untuk diperluas melalui penelitian yang dilakukan secara kolektif. Dengan pendekatan berbasis penelitian akademis, Cardano sering dianggap sebagai salah satu proyek blockchain yang paling inovatif.
Baca Juga: Inilah 10 Pemain dengan Nilai Pasar Tertinggi di Piala AFF U-23 2025, Intip Selengkapnya!
Di tahun 2025, pengembangan teknologi Cardano kemungkinan akan semakin matang, menarik lebih banyak proyek dan pengembang untuk bergabung dalam ekosistemnya.
5. Avalanche (AVAX)