POSKOTA.CO.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi resmi meluncurkan Aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) 2026 pada 21 Juli 2025.
Aplikasi ini dirancang sebagai alat utama untuk pendataan sekolah di seluruh Indonesia pada tahun ajaran 2025/2026, baik bagi sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013.
Namun, sejumlah operator sekolah masih menghadapi persoalan klasik: data invalid, khususnya pada sarana dan prasarana (sarpras) serta data peserta didik.
Untuk menjawab tantangan tersebut, berikut panduan praktis lengkap yang bisa dijadikan acuan dalam menangani masalah invalid data di Dapodik 2026, agar proses pendataan berjalan lancar dan sesuai ketentuan.
Baca Juga: Cara Membuat Rombel di Aplikasi Dapodik 2026, Hapus Versi Lama Deadline 31 Agustus
Dapodik 2026 Hadir dengan Sejumlah Pembaruan
Dapodik 2026 menjadi versi terkini dari sistem pendataan pendidikan nasional. Aplikasi ini tak hanya menghadirkan perbaikan dari versi sebelumnya, tetapi juga menyesuaikan dengan kebijakan prioritas pemerintah, seperti Kurikulum Merdeka.
Fokus utama aplikasi ini adalah pemutakhiran data semester ganjil tahun ajaran 2025/2026, terutama untuk siswa yang naik kelas sebelum menambahkan data peserta didik baru.
Meski telah diperbarui, masih banyak ditemukan kasus data tidak valid yang dapat menghambat proses sinkronisasi ke server pusat.
Oleh karena itu, penting bagi setiap operator memahami prosedur instalasi, input data, serta validasi yang benar.
Langkah Instalasi Dapodik 2026: Wajib Hapus Versi Lama
Sebelum melakukan input atau perbaikan data, pastikan Anda telah menggunakan installer terbaru Dapodik 2026.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya merilis file patch, versi ini mewajibkan pengguna menghapus aplikasi lama dan memasang ulang dari awal.
Proses instalasi dapat dilakukan dengan mengunduh installer melalui situs resmi Dapodik di https://dapo.kemendikdasmen.go.id/unduhan, kemudian memilih file sesuai jenjang pendidikan.
Setelah instalasi selesai, lakukan registrasi menggunakan akun sekolah, pilih semester 2025/2026, dan mulai input data secara bertahap.
Jangan lupa untuk memastikan koneksi internet stabil saat melakukan sinkronisasi.
Baca Juga: Bingung Hitung Jam Mengajar Tanpa Jadwal di Dapodik 2026? Ini Panduan Lengkapnya Agar Info GTK Valid
Mengatasi Masalah Invalid Sarpras: Perbarui Data Secara Berkala
Kesalahan input data sarpras biasanya terjadi karena ketidaksesuaian antara data di sistem dan kondisi nyata di lapangan. Misalnya, ukuran bangunan yang salah, data tanah yang tidak diperbarui, atau perubahan nama ruang yang tidak dicatat.
Untuk mengatasinya, berikut langkah yang dapat dilakukan:
- Masuk ke aplikasi Dapodik 2026 dan buka menu Sarpras.
- Pilih bagian Tanah dan Bangunan, lalu klik opsi Tanah.
- Gunakan fitur Salin Data Periodik di menu Aksi.
- Konfirmasi tindakan dan tunggu proses hingga selesai.
- Lanjutkan ke menu Validasi Lokal dan klik Refresh.
Jika data masih belum valid, pastikan informasi seperti status kepemilikan tanah, luas bangunan, dan kondisi ruang sudah sesuai dokumen resmi sekolah.
Solusi Data Siswa Tidak Valid: Gunakan Metode Manual dan Cepat
Kesalahan data siswa kerap terjadi karena input nama, tanggal lahir, atau identitas lain yang tidak sesuai dokumen resmi. Dapodik 2026 menyediakan dua pendekatan dalam memperbaikinya: metode manual untuk siswa baru dan metode cepat untuk siswa lama.
Untuk siswa baru:
- Buka menu Peserta Didik dan cari siswa yang bermasalah.
- Perbarui informasi seperti nama, NISN, tanggal lahir, atau alamat.
- Simpan data, lalu lakukan validasi lokal dan klik Refresh.
Untuk siswa lama:
- Cari nama siswa pada daftar peserta didik.
- Salin data periodik dari semester sebelumnya jika tersedia.
- Periksa ulang kelas dan status keaktifan siswa.
- Simpan perubahan, validasi secara lokal, lalu segarkan data.
Baca Juga: Cara Input Tugas Tambahan Guru di Dapodik 2026: Panduan Lengkap untuk Info GTK Valid
Penting untuk selalu mencocokkan seluruh data siswa dengan dokumen resmi seperti akta kelahiran dan kartu keluarga agar terhindar dari invaliditas yang berulang.
Dengan memahami prosedur instalasi yang benar dan langkah-langkah teknis dalam menangani data invalid di aplikasi Dapodik 2026, operator sekolah dapat lebih sigap dalam melakukan pembaruan data pendidikan.
Panduan ini diharapkan menjadi referensi praktis untuk mendukung kelancaran pendataan dan sinkronisasi, sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan nasional.