Ilustrasi PPG 2025. (Sumber: Dok. Poskota)

Nasional

Contoh Studi Kasus PPG 2025 Jenjang SMA: Semangat Belajar Siswa yang Rendah

Rabu 30 Jul 2025, 09:25 WIB

POSKOTA.CO.ID - Contoh studi kasus PPG 2025 untuk jenjang SMA yang sudah tervalidasi dan bisa dijadikan referensi jawaban.

Guru peserta PPG Jalur Tertentu Tahun 2025 Tahap 1 saat ini sudah memasuki tahap penting yaitu persiapan mengikuti Uji Kompetensi PPG (UKPPPG).

Salah satu komponen ujian UKPPPG adalah Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Peserta tidak hanya diuji secara teori namun diminta untuk menyusun laporan berbasis pengalaman nyata selama mereka menjalankan praktik mengajar di sekolah.

Berikut ini beberapa contoh studi kasus PPG 2025 yang relevan khusus untuk guru di jenjang SMA.

Contoh ini bisa digunakan sebagai referensi dalam menyusun laporan yang sesuai dengan ketentuan dan pencapaian kompetensi yang diharapkan.

Contoh Studi Kasus PPG 2025

  1. Studi Kasus 1:  Semangat Belajar Siswa yang Rendah

Sebagai guru PPKn di jenjang SMA, saya menghadapi tantangan dalam membangun semangat belajar siswa kelas XI yang cenderung pasif saat pembelajaran berlangsung. Kondisi ini mencuat ketika saya mengajarkan materi "Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional", yang dinilai siswa sebagai topik yang abstrak dan jauh dari kehidupan mereka.

Banyak dari mereka yang hanya duduk diam, menjawab sekadarnya, bahkan beberapa sibuk dengan gawai.

Situasi ini membuat saya merenung: bagaimana mungkin siswa memahami pentingnya wawasan kebangsaan jika mereka tidak merasa terhubung dengan materi?

Saya memutuskan untuk melakukan pendekatan berbeda dengan mengintegrasikan pembelajaran kontekstual berbasis isu aktual. Saya memulai dengan merancang skenario pembelajaran yang berbasiskan studi kasus konflik perbatasan, seperti polemik Laut Natuna Utara.

Dalam kegiatan awal, siswa saya ajak menonton video berita terkini, membaca artikel daring, lalu mendiskusikan siapa saja aktor yang terlibat, dampaknya terhadap Indonesia, serta peran dari generasi muda dalam menjaga kedaulatan.

Saya tidak lagi berdiri sebagai pusat informasi, tetapi mengarahkan siswa dalam diskusi kelompok, debat mini, hingga simulasi rapat keamanan negara. Pembelajaran berubah menjadi ruang dinamis yang hidup, dan siswa mulai menunjukkan partisipasi aktif.

Hasilnya mengejutkan sekaligus menggembirakan. Dalam asesmen formatif berbasis proyek, sebagian besar siswa mampu menyampaikan solusi kritis terhadap kasus nyata yang dibahas, lengkap dengan argumentasi dan data pendukung. Nilai rerata kelas meningkat, tetapi yang lebih penting, sikap mereka terhadap pelajaran PPKn ikut berubah.

Beberapa siswa bahkan menyampaikan bahwa mereka kini mulai memahami bagaimana ilmu kewarganegaraan itu relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Saya pun mendapatkan gambaran lebih utuh tentang potensi siswa, termasuk mereka yang sebelumnya pasif ternyata memiliki ketertarikan tinggi pada isu geopolitik.

Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa seorang guru harus peka membaca arah minat siswa dan berani keluar dari pola konvensional. Pembelajaran bukan sekadar menyampaikan materi, melainkan menciptakan makna yang membekas dan membentuk karakter.

Dengan mengaitkan pembelajaran pada realitas, siswa tidak hanya belajar untuk tahu, tapi juga untuk peduli dan bertindak. Studi kasus ini mempertegas bahwa profesionalisme guru terletak pada kemampuannya untuk terus berinovasi, beradaptasi, serta merangkul keberagaman potensi siswa sebagai aset utama dalam proses pendidikan.

Tags:
PPG 2025studi kasus PPG 2025contoh studi kasus PPG 2025

Herdyan Anugrah Triguna

Reporter

Herdyan Anugrah Triguna

Editor