POSKOTA.CO.ID – Investor muda Timothy Ronald, menyampaikan pandangan tegas soal pentingnya memanfaatkan waktu dalam hidup.
Ia menyoroti betapa singkatnya waktu yang dimiliki manusia dan pentingnya kesadaran sejak dini untuk tidak menyia-nyiakan hidup.
“Paling sedihnya dari orang miskin adalah apa? Semua teman-teman, lho. Apalagi nanti yang jadi sukses itu akan ninggalin lu di belakang dan enggak akan ada yang ingat sama lu ketika lu mati. Enggak ada yang peduli sama lu,” ujarnya, dikutip dari kanal YouTube miliknya.
Ia menambahkan bahwa kesedihan terbesar bukan hanya karena kegagalan, tetapi karena disadari ketika sudah terlambat. Bahkan, ia menyampaikan sindiran keras mengenai ketidakpedulian lingkungan terhadap kegagalan seseorang setelah meninggal.
Baca Juga: Timothy Ronald Ungkap Strategi Besar Cetak 10 Juta Investor Baru: Misi Ambisius Anak Muda Indonesia
“Bahkan lu mati besok pun, keluarga lu cuma nangis dua bulan. Habis itu mungkin orang tua lu sendiri juga mikir, ‘Ini anak enggak berguna!’”
Timothy Ronald mengajak para pendengarnya, terutama kalangan muda, untuk menyadari bahwa waktu tidak akan menunggu siapa pun. Ia menyampaikan kekhawatiran bahwa banyak orang baru menyadari pentingnya belajar dan berkembang ketika semua sudah terlambat.
“Jangan di saat lu udah telat lu baru sadar, otak lu baru kebuka, ‘Oh, baru mau belajar!’ karena waktunya udah enggak ada lagi. Hidup itu sangat-sangat singkat,” kata Timothy Ronald.
Dalam pernyataannya, ia juga membandingkan realitas hidup dengan pertarungan melawan “naga”, sebagai simbol dari tantangan besar yang harus dihadapi untuk mencapai kesuksesan. Ia mengkritik mentalitas sebagian orang yang menyerah bahkan sebelum menghadapi rintangan yang berarti.
Baca Juga: Investor Timothy Ronald Dorong Keyakinan Diri sebagai Kunci Kesuksesan Finansial
“Gua udah umur 19 tahun, gua ada quest buat lawan naga. Lu percaya, lho, omongan gua, orang yang punya duit banyak sekali itu tidak ada yang tidak melawan naga, tidak ada yang melewati hal yang sangat-sangat sulit.”
Menurutnya, tidak ada jalan mudah untuk menjadi sukses, baik melalui jalur legal maupun ilegal. Ia menyebut contoh Pablo Escobar hingga pendiri perusahaan besar seperti Netflix dan Google sebagai figur yang harus menghadapi tantangan besar sebelum sukses.
“Lu kira gampang bikin kayak begitu, bikin kartel seperti Pablo Escobar? Silakan coba! Lu coba lu baru jualan di pinggir jalan udah mati,” tegasnya.
Di akhir pesannya, Ronald mengingatkan pendengarnya untuk tidak menjalani hidup dengan sia-sia dan segera merealisasikan rencana yang mungkin telah dibuat sejak awal tahun.
“Jangan jadiin lu hidup yang sia-sia. Lu ingat, setahun ini lu janji apa awal tahun dan sekarang lu belum lakuin, dan lu lakuin itu sekarang!”