POSKOTA.CO.ID - Kabar duka kembali menyelimuti jagat maya. Sosok pria bernama Dito Prasetyo dikabarkan telah berpulang ke hadirat Ilahi. Informasi tentang kepergiannya merebak cepat melalui platform TikTok, menjadikannya buah bibir dan sorotan utama warganet di berbagai media sosial.
Video pemakaman Dito yang diunggah oleh akun TikTok @ngringo.nugroho memperlihatkan suasana haru yang menyelimuti kepergian almarhum. Prosesi tersebut berlangsung dengan penuh kekhidmatan, menyiratkan rasa kehilangan yang mendalam dari keluarga, sahabat, serta para pengikut setia di media sosial.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke rahmatullah saudara kami tercinta, Ditoprasetyo. Kepergiannya membawa duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, dan semua yang mengenalnya,” tulis akun tersebut dalam keterangan videonya.
Baca Juga: Spek Gahar, Harga Cuma 1 Jutaan! Ini Daftar HP Entry Level Terbaik 2025
Respons Netizen: Ketulusan Tanpa Sekat Sosial
Respons pengguna TikTok terhadap unggahan duka ini mencerminkan kekuatan solidaritas yang terbangun meski tanpa hubungan personal langsung. Komentar seperti "Semoga husnul khotimah untuk almarhum," memenuhi kolom balasan, menciptakan ruang empati yang tumbuh dari koneksi digital.
Salah satu komentar yang mencuri perhatian datang dari akun @nonikpuwn:
"Tapi istri Pak Dito dan anaknya gimana sekarang jihhh?"
Pertanyaan ini bukan sekadar rasa penasaran, tetapi juga bentuk simpati mendalam atas keluarga yang ditinggalkan. Reaksi seperti ini menunjukkan bahwa dalam lanskap media sosial saat ini, dukacita bisa melintasi batas ruang, waktu, bahkan hubungan personal.
Siapa Dito Prasetyo? Sosok yang Menginspirasi dalam Diam
Meski tidak banyak informasi lengkap tentang Dito Prasetyo di ruang publik, berbagai komentar menyebutnya sebagai pribadi yang hangat, rendah hati, dan penuh semangat dalam menjalani kehidupan.
Di balik keramaian unggahan, banyak netizen mengaku merasakan kehilangan mendalam, seolah-olah mengenalnya secara dekat. Ini menunjukkan bahwa keberadaan seseorang di media sosial dapat menorehkan jejak emosional yang kuat, meski tanpa pertemuan fisik.
Penyebab Kematian Masih Jadi Tanda Tanya
Sampai artikel ini disusun, belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab pasti meninggalnya Dito. Baik keluarga maupun pihak terkait belum merilis informasi medis ataupun kronologi yang menjelaskan kondisi kesehatan almarhum sebelum berpulang.
Namun, ketiadaan informasi ini tidak menyurutkan gelombang dukungan moral yang terus berdatangan untuk keluarga almarhum. Ini menunjukkan bahwa dukungan moral tidak selalu membutuhkan penjelasan, melainkan hadir dari rasa simpati yang tulus.
Fenomena seperti ini membuka ruang kontemplasi yang lebih luas: Mengapa kita bisa merasakan kehilangan terhadap orang yang belum kita kenal secara langsung?
Psikolog sosial menyebut ini sebagai parasocial grieving — ketika seseorang membentuk keterikatan emosional dengan figur publik atau sosok daring melalui interaksi digital. Di era media sosial, hubungan ini semakin nyata. Komentar, video, dan kehadiran rutin di platform seperti TikTok menciptakan ikatan batin yang tak kasat mata.
Dito Prasetyo mungkin bukan selebritas arus utama, tetapi keberadaannya di ruang digital mampu menorehkan pengaruh emosional dan eksistensial yang kuat. Dalam hal ini, media sosial bukan hanya tempat berbagi konten, tapi juga ruang berbagi perasaan, termasuk kesedihan.
Doa dan Empati: Nilai-Nilai Lama yang Hidup Kembali
Meninggalnya Dito juga menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan seperti doa, belasungkawa, dan empati tetap hidup dalam budaya digital. Ungkapan "semoga husnul khotimah" yang mendominasi komentar memperlihatkan bahwa netizen Indonesia masih memegang erat nilai-nilai spiritual dalam merespons kematian.
Doa-doa tersebut bukan hanya bentuk ritual verbal, tetapi juga cara netizen menunjukkan solidaritas spiritual yang mengikat sesama manusia dalam pengalaman universal bernama "kehilangan".
Bagaimana dengan Keluarga yang Ditinggalkan?
Meski sebagian besar perhatian tertuju pada sosok almarhum, banyak warganet juga menaruh empati kepada keluarga yang ditinggalkan — istri dan anak Dito Prasetyo. Dalam beberapa komentar, netizen menanyakan kabar dan kondisi mereka, sekaligus mendoakan agar diberikan ketabahan.
Di sinilah letak keindahan simpati digital: dukungan moral dapat hadir secara kolektif, bahkan dari orang-orang yang tak saling mengenal secara langsung.
Baca Juga: Penerima Bantuan PIP 2025 Bisa Hangus! Begini Cara Cek dan Perpanjangnya Secara Online
Refleksi: Saat Kehilangan Mengajar Kita tentang Arti Kehadiran
Duka atas kepergian Dito Prasetyo menjadi cermin bagi kita semua: kehadiran seseorang, bahkan dalam bentuk digital, mampu memberikan pengaruh besar terhadap orang lain. Ia menunjukkan bahwa di balik layar ponsel dan unggahan singkat, ada manusia dengan kehidupan, cinta, perjuangan, dan koneksi emosional yang nyata.
Semoga kepergian Dito menjadi pengingat bagi kita untuk lebih menghargai waktu, lebih tulus dalam menjalin hubungan, dan lebih terbuka dalam menyampaikan rasa peduli tak hanya ketika seseorang telah tiada.
Dalam situasi penuh kesedihan seperti ini, tak banyak yang bisa kita lakukan selain mendoakan. Semoga almarhum Dito Prasetyo mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, ketabahan, serta limpahan kasih dari mereka yang peduli.
Lebih dari sekadar kabar viral, kepergian Dito Prasetyo menjadi penanda bahwa di dunia yang serba digital ini, perasaan dan kemanusiaan tetap nyata dan bisa dirasakan oleh jutaan orang tanpa pernah bertemu.