BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi protes para sopir bus dan pelaku usaha pariwisata yang mengeluhkan larangan mengadakan study tour.
Kebijakan Dedi Mulyadi tersebut, memicu aksi unjuk rasa para sopir bus dan pelaku usaha di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Senin, 21 Juli 2025.
KDM, sapaan Dedi Mulyadi, memastikan, Pemprov Jabar tetap memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan sektor pariwisata.
Menurutnya, dunia usaha pariwisata dipersilakan untuk terus beroperasi dan berinovasi tanpa hambatan dari pemerintah.
“Saya tidak punya urusan melarang pelaku bisnis pariwisata. Silakan saja berbisnis, saya tidak melarang. Hanya saja jangan libatkan siswa,” ujar Dedi Mulyadi saat mengunjungi Kota Bogor, Minggu, 27 Juli 2025.
Baca Juga: Setelah Melarang Study Tour, Kini Dedi Mulyadi Wajibkan Siswa Berjalan Kaki ke Sekolah
KDM menekankan, pariwisata merupakan sektor penting yang mampu menggerakkan perekonomian daerah.
Namun, pelaku usaha diingatkan untuk menjaga etika dan memastikan kegiatan wisata tidak membebani siswa melalui program sekolah.
“Kalau mau pariwisata, mau piknik, silakan saja. Tapi bareng bapak ibunya, bukan dari sekolah,” katanya.
Dedi menegaskan, kebijakan ini bukan sebagai bentuk pembatasan terhadap pelaku pariwisata, melainkan upaya agar kegiatan belajar siswa tetap terfokus dan terhindar dari risiko yang mungkin timbul dari wisata yang diinisiasi sekolah.
Ia pun mendorong agar pelaku usaha pariwisata lebih kreatif dalam menawarkan paket wisata keluarga yang ramah anak, sehingga masyarakat tetap dapat menikmati destinasi wisata tanpa mengganggu aktivitas pendidikan. (CR-5)