Bitcoin (BTC), aset digital pertama dan paling populer di dunia, menjadi gerbang utama bagi Timothy menuju kemerdekaan finansial. Ia membeli BTC ketika harganya belum menembus Rp10 juta. Kini, dengan harga BTC per 25 Juli 2025 di angka Rp 1,92 miliar, keputusan investasinya terbukti sangat visioner.
Data Bitcoin Saat Ini:
- Harga BTC: Rp 1.922.101.123
- Kenaikan Harian: 1,75%
- Market Cap: Rp 38.252 Triliun
- Volume Trading: Rp 1.158 Triliun
- Suplai Beredar: 19.897.509 BTC
Meski menguntungkan, Timothy tidak menyarankan orang ikut-ikutan secara membabi buta. Ia kerap mengingatkan: “Kripto bukan jalan pintas jadi kaya. Ini teknologi, dan kita harus memahami dasarnya terlebih dahulu.”
Ronald Capital dan Gaya Hidup: Antara Passion dan Perencanaan
Sebagai hasil dari suksesnya di dunia kripto, Timothy memiliki gaya hidup yang terbilang mewah. Ia mengoleksi beberapa unit mobil premium seperti McLaren dan Porsche. Namun, berbeda dari stereotip hedonisme kripto yang sering viral di media sosial, Timothy punya rencana jangka panjang.
Salah satu rencana besarnya adalah Ronald Capital Family Office, lembaga keuangan pribadi yang akan mengelola investasinya secara terstruktur dan profesional. Estimasi nilainya diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah, dengan fokus pada sektor teknologi, pendidikan, dan ekosistem kripto.
Ini bukan sekadar ‘show-off’ kekayaan, tetapi perencanaan finansial yang cermat. Ia ingin memastikan bahwa kekayaan yang ia bangun bisa diwariskan dan berdampak luas bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga komunitas.
Dari perjalanan hidupnya, Timothy Ronald menyimpulkan satu hal penting: ilmu pengetahuan adalah aset paling tahan krisis. Ia percaya bahwa edukasi keuangan dan pemahaman teknologi akan menentukan siapa yang bisa bertahan dalam era disrupsi.
Ketimbang fokus mengejar profit cepat, Timothy mendorong pengikutnya untuk:
- Belajar dasar kripto dan blockchain
- Memahami manajemen risiko
- Membangun portofolio yang seimbang
- Menggunakan uang dingin dalam setiap transaksi
Baginya, edukasi bukan hanya alat bertahan, tapi alat untuk memberdayakan. “Jika kamu paham cara kerja kripto, kamu tidak akan mudah panik saat pasar anjlok. Kamu akan tahu kapan beli, kapan jual, dan kapan menahan,” jelasnya dalam salah satu sesi YouTube Crypto Academy.
Baca Juga: Usai Divonis 4,5 Tahun Penjara, Tom Lembong Sampaikan Pesan Khusus Kepada Publik, Begini Katanya
Perjalanan Timothy Ronald adalah refleksi bahwa transformasi hidup itu mungkin terjadi—bukan karena keberuntungan, tapi karena keberanian mengambil langkah saat orang lain ragu.
Ia telah membuktikan bahwa latar belakang sederhana bukan penghalang untuk menjadi tokoh besar di bidang yang kompleks seperti kripto. Kombinasi antara edukasi, strategi, dan niat baik untuk membagikan pengetahuan membuatnya bukan sekadar influencer, tetapi penggerak perubahan.