Tersembunyi di Balik Proyek Tol dan Rel Kereta, Warga Lodan Raya Jakut Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan

Sabtu 26 Jul 2025, 20:17 WIB
Situasi di pemukiman Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu, 26 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

Situasi di pemukiman Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu, 26 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

PADEMANGAN, POSKOTA.CO.ID - Permukiman di Jalan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara, yang berada di antara proyek pembangunan Jalan Tol Harbour Road 2 dan rel kereta menuju Stasiun Bandan, menyimpan kisah perjuangan warga kecil yang bertahan hidup dengan penghasilan minim.

Warga harus dibayangi dengan gemuruh proyek infrastruktur berskala besar dan bergelut dengan realitas kehidupan yang keras.

Salah satunya, Tarem, 65 tahun, seorang perempuan lansia yang telah tinggal di wilayah itu selama lebih dari 10 tahun.

Setiap pagi, Tarem berjualan kue keliling dari gang ke gang demi mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

"Sudah lama saya tinggal di sini. Dagang kue keliling tiap pagi. Saya tinggal sendiri, suami sudah nggak ada. Sekarang ngontrak," ujar Tarem saat ditemui Poskota di kediamannya, Sabtu, 26 Juli 2025.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2025, Wagub Rano Karno Akui Jakarta Provinsi Layak Anak

Dengan penghasilan tak menentu, Tarem mengaku, hanya memperoleh sekitar Rp50.000 per hari.

"Kalau lagi bagus, ya Rp50.000. Tapi kalau banyak yang ngutang, paling cuma Rp30.000," ujar Tarem.

Tarem tinggal di rumah kontrakan dengan biaya sewa Rp350.000 per bulan. Untuk membayar sewa, ia menyisihkan sedikit dari hasil dagangnya setiap hari.

“Kalau dapat Rp50.000, saya sisihkan Rp10.000 (setiap hari). Dikit-dikit dikumpulin buat bayar kontrakan. Kalau nggak begitu, bisa pusing,” kata Tarem.

Tarem biasa menjajakan aneka camilan seperti kue kering, kue basah, keripik singkong, dan keripik pisang, yang ia beli dari Pasar Nalo saat subuh. Aktivitasnya dimulai dari pagi buta hingga pukul 10 atau 11 siang.


Berita Terkait


News Update