POSKOTA.CO.ID – Investor sekaligus YouTuber terkenal Timothy Ronald menolak gagasan konvensional bahwa kekayaan sebaiknya diraih saat usia tua. Baginya, menunggu untuk hidup nyaman di masa pensiun adalah “sebuah scam.”
"Kaya di usia tua itu scam menurut gua,. Lu bebas, ya, pas sudah tua, ya, baru bisa travel 5 tahun terus mati. Itu bukanlah hidup yang gua mau," ujar Timothy Ronald, dikutip dari kanal YouTube miliknya.
Menurutnya, dengan kemajuan teknologi dan akses pengetahuan yang semakin terbuka, generasi muda memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai kebebasan finansial sebelum usia 30. Ia mengaku telah mencapainya sejak usia 22 tahun.
“Gua bisa beli supercar, gua punya rumah enak, bisa ajak orang tua keliling dunia. Karena semua orang tahu kekayaan sesungguhnya itu cuma waktu,” tambahnya.
Baca Juga: 3 Tips Meraih Kekayaan Sebelum Umur 30 Tahun, Ini Mindset Timothy Ronald yang Harus Ditiru
Timothy menggarisbawahi pentingnya mindset dalam membentuk jalan menuju kesuksesan. Ia menilai bahwa keyakinan akan diri sendiri, bahkan di saat belum tahu caranya, adalah langkah pertama yang tidak bisa ditawar.
“Gua enggak tahu caranya gimana, tapi gua tahu, sebelum gua masuk tanah, gua akan jadi triliuner,” katanya. “Lu harus percaya dulu. Karena kalau lu tidak percaya sama diri lu sendiri, tidak ada yang akan percaya sama lu.”
Selain kepercayaan diri, Timothy menekankan bahwa kemarahan terhadap kondisi diri sendiri bisa menjadi motivasi untuk bergerak maju.
“Lu harus marah sama diri lu sendiri ketika kondisi lu itu bukan seperti yang lu mau,” katanya, mencontohkan masa-masa ketika ibunya harus membantunya membungkus produk pomade demi menyambung hidup.
Baca Juga: Timothy Ronald: Kekayaan Datang ke Mereka yang Sabar, Bukan Sekadar Pintar! Simak Penjelasannya
Ia menceritakan momen personal yang menjadi titik balik dalam hidupnya, ketika melihat seseorang mengendarai Ferrari parkir di lokasi premium di sebuah pusat perbelanjaan, sementara ia harus turun ke parkiran bawah dengan mobil Audi-nya.
“Gua panas akan kondisi gua sendiri. Gua tahu di hati gua, gua pasti suatu saat bisa jadi dia.”
Timothy menyebut self-accountability sebagai prinsip hidup yang membedakan antara keberhasilan dan kegagalan.
“Ketika gua ngomong sesuatu ke diri gua, itu self-accountability-nya tinggi,” tegasnya. “Lu biasain apa yang lu ucapkan itu lu jadiin kenyataan.”
Baca Juga: Tak Cuma Soal Cuan, Ini Bukti Kepedulian Sosial Timothy Ronald yang Jarang Terekspos
Ia juga mengkritik keras kebiasaan mencari alasan atas kegagalan pribadi, termasuk menyalahkan kondisi mental atau pemerintah.
“Lu baru kerja dikit, ‘Oh, mental health’, itu kebiasaan kontol tuh,” tegasnya. “Marah sama diri lu sendiri.”
Timothy menyarankan anak muda untuk tidak sembarang meniru model bisnis yang pernah sukses di masa lalu. Alih-alih, ia mengajak mereka mencari “bet yang asimetris”, upaya dengan risiko kecil tapi potensi hasil besar.
“Orang miskin itu tidak berhak untuk skeptis. Karena lu enggak ada ruginya,” katanya. “Lu tinggal mau ambil kesempatannya langsung hantem ke dalam.”