JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ari Rizaldi, 25 tahun, memilih offbid demi memperjuangkan hak dengan turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa driver ojol di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 21 Juli 2025.
Ari ada di antara ratusan driver ojol yang melakukan aksi unjuk rasa menuntut penetapan potongan tarif 10 persen oleh aplikator. Dia mengaku, tidak takut terkena suspend.
Ari bekerja sebagai mitra driver di salah satu perusahaan aplikasi transportasi online dan sudah hampir tiga tahun menjalankan profesi ini.
"Gak takut saya kena suspend, karena buat memperjuangkan hak juga," kata Ari kepada Poskota di lokasi, Senin, 21 Juli 2025.
Baca Juga: Penghasilan Dipangkas, Ojol Desak Pemerintah Usut Aplikator
Dia sengaja ikut berunjuk rasa dengan harapan aspirasi para mitra driver ojol didengar. Menurut dia, potongan tarif yang diberlakukan pihak aplikator, mencekik para driver.
Ia mengaku dalam sehari, pendapatan kotor yang ia dapat yakni berkisar antara Rp150-200 ribu.
"Itu belum beli bensin, belum buat makan, buat kalau ada apa-apa di jalan, misalnya motor bermasalah," ucap Ari kepada awak media di tengah unjuk rasa.
Ari mengaku, terkadang sama sekali tidak membawa pulang uang ke rumah. Sebab, pendapatan yang diperoleh sudah habis untuk keperluan pribadi selama ngojek.
"Malah kadang cuma buat beli bensin sama makan, jadi buat yang dibawa pulang enggak ada. Ya paling sisa buat beli bensin, buat modal narik lagi besok," ucap dia.
Dengan kondisi tersebut, Ari berharap, unjuk rasa yang digelar rekan-rekan dapat membuahkan hasil. Sebab ia menilai, potongan tarif dari aplikator memang terlalu besar.