KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Polda Metro Jaya mencatat lonjakan kasus pencurian dengan kekerasan (curas) di wilayah hukumnya.
Berdasarkan data Pusiknas Polri terbaru, dari 1 Januari hingga 20 Juli 2025 tercatat 248 kasus curas, jauh lebih tinggi dibandingkan periode 1 Januari hingga 19 Juli 2024 yang hanya 217 kasus.
Kenaikan angka curas ini sesuai dengan kasus jambret yang merajalela di Jabodetabdek, khususnya Jakarta. Bahkan, aksi kejahatan tak terkecuali terjadi di kawasan ring satu yang mencakup wilayah strategis seperti Jalan MH Thamrin dan sekitar Istana Merdeka.
Padahal kawasan elite itu, semestinya menjadi salah satu tempat teraman dari aksi tindak kejahatan, termasuk penjambretan.
Selain itu, pola kejahatan menunjukkan perubahan signifikan. Lokasi jalan umum tetap menjadi hotspot, sementara waktu kejadian bergeser ke jam-jam malam dan pagi di 2025.
Baca Juga: Kawasan Istana Negara Rawan Penjambretan, Kriminolog Sebut Pelaku Cerdas
Selain itu, motif kejahatan di 2025 lebih bervariasi, dengan tambahan motif seperti keamanan dan dendam yang tidak disebutkan pada data 2024.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi kejahatan jalanan, khususnya jambret, yang akhir-akhir ini, kerap terjadi di sejumlah wilayah.
Menurutnya, kejahatan ini sering kali menyasar pengguna jalan, terutama di tempat-tempat sepi atau kurang penerangan seperti gang sempit, jalanan kecil.
"Kami mengimbau agar selalu waspada terhadap aksi jambret yang dapat terjadi di jalanan, terutama saat berkendara atau berjalan di tempat sepi," jelasnya.
"Pastikan barang berharga seperti ponsel, dompet, atau perhiasan disimpan dengan aman," imbau Ade Ary.
Selanjutnya, Ade Ary meminta apabila masyarakat melihat tindakan mencurigakan atau bahkan menjadi korban aksi jambret, segera laporkan kejadian tersebut ke kantor polisi terdekat.
Masyarakat juga dapat menghubungi layanan 110 yang tersedia 24 jam untuk mendapatkan bantuan cepat dari kepolisian.
Baca Juga: Ironi, Kawasan Ring 1 di Jakarta Marak Penjambretan
"Jangan ragu untuk melapor, karena laporan anda sangat membantu kami dalam menindak pelaku kejahatan dan mencegah kejadian serupa di masa depan," ucap Ade Ary.
Naiknya angka curas di Jakarta, dan seringnya insiden penjambretan di kawasan ring satu juga menjadi sorotan kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala.
Ia menilai maraknya kasus penjambretan di kawasan ring satu atau sekitar Istana Negara menunjukkan kecerdasan pelaku dalam memanfaatkan asumsi keamanan yang keliru. Asumsi bahwa ring satu aman membuat masyarakat lengah terhadap potensi kejahatan.
“Penjambret cerdas, mereka melawan anggapan bahwa ring satu itu aman. Karena asumsi ini kuat, orang jadi kurang waspada, dan faktanya pengamanan di sana tidak terlalu ketat, sehingga bisa diterobos,” beber Adrianus.