POSKOTA.CO.ID - Berikut ini tips dari Timothy Ronald untuk meraih kebebasan finansial di tahun 2025. Simak informasinya hingga akhir.
Pernahkah terlintas pertanyaan di benak Anda, "Apakah saya pantas menjadi kaya? Layakkah saya memiliki uang miliaran rupiah?" Sering kali, keraguan muncul dari dalam diri atau bahkan lingkungan sekitar.
Namun, ada prinsip mendasar yang perlu dipahami yaitu kekayaan yang datang tanpa persiapan matang atau dengan cara yang salah, justru bisa berbalik menjadi beban.
Uang tersebut cenderung akan lenyap, bahkan mungkin merusak hidup Anda secara tak terduga.
Baca Juga: Bukan Cuma Hoki! Ini 7 Kebiasaan Timothy Ronald yang Bikin Cepat Kaya
Prinsip ini juga berlaku dalam membantu sesama. Memberikan bantuan tanpa melihat kelayakan penerima justru bisa menghancurkan mereka.
“Dunia memiliki caranya sendiri dalam memilih siapa yang benar-benar memiliki hati tulus dan akan menggunakan kekayaan mereka untuk tujuan yang lebih besar, demi kebaikan banyak orang,” ujar Timothy Ronald dikutip dari kanal YouTube-nya pada Rabu, 16 Juli 2025.
Menetapkan Misi Hidup
Menurut Timothy dirinya menanamkan satu misi seperti membereskan permasalah edukasi. Setelah itu dari hasil pemahaman mengenai dunia dan kekayaan yang dimiliki, ia pun menyadari tentang isu global seperti kelaparan, krisis air bersih atau penyakit yang perlu diatasi.
Atas dasar hal tersebut, ia pun turut membuat video-video edukatif terkait investasi cryptocurrency.
“Fondasi utama bagi kemajuan umat manusia adalah edukasi yang berkualitas,” ujar Timothy.
Baca Juga: Apa Rahasia Kesuksesan Finansial Timothy Ronald? Ini Strategi dan Portofolionya
Ia pun meyakini pendidikan merupakan kunci untuk menyelesaikan masalah seperti kemiskinan, tindak kriminal dan lain sebagainya yang seringkali dipicu oleh kondisi finansial.
“Misi hidup saya adalah mengeliminasi kemiskinan melalui cara paling sederhana mengedukasi sebanyak mungkin orang,” ucapnya.
Kekacauan Tangga Menuju Peningkatan Kelas Sosial
Dalam videonya, Timothy menyebutkan bahwa sebuah kekacauan (chaos) adalah sebuah tangga. Ini merupakan peluang emas bagi Anda untuk naik kelas sosial.
Ia memberikan sebuah analogi, apabila seseorang berada di tepi jurang dan apakah berani melompat serta mengambil risiko demi selamat.
“Mayoritas orang akan memilih untuk tidak melompat, karena takut jatuh atau tidak berhasil. Mereka memilih untuk tetap diam dan menjadi orang biasa,” ujarnya.
Namun, di tahun 2025 ini dinamika dunia telah berubah drastis. Anda tidak bisa lagi hanya menjadi "orang biasa." Generasi orang tua kita mungkin masih bisa memiliki rumah, motor, dan makan di food court saat akhir pekan dengan status "biasa."
Spekulasinya 20 tahun lagi, tidak akan ada tempat bagi orang biasa. Ekonomi modern berpusat pada produktivitas. Ketika pekerjaan orang-orang yang kurang produktif digantikan oleh robot dan otomatisasi, nilai Anda sebagai individu bisa tergerus.
“Anda mungkin kesulitan mendapatkan pekerjaan layak atau bahkan pasangan hidup. Ini adalah masa depan suram jika Anda memilih tetap berada di zona nyaman. Anda harus berani melompat, pilihan di masa kini bukanlah antara melompat dan menjadi orang sukses, atau diam dan menjadi pecundang. Pilihan Anda adalah antara melompat dan meraih kesuksesan, atau melompat dan gagal. Anda harus berani mengambil risiko,” kata Timothy.
Peluang Emas di Tengah Krisis 2030 dan Revolusi Digital
Timothy memberikan analisisnya bahwa di tahun 2030 akan terjadi krisis ekonomi yang bisa menjadi peluang untuk kaya raya.
Hal tersebut berdasarkan pada tingkat utang AS terhadap PDB dan defisit pemerintah pusat, krisis utang tak terhindarkan.
“Ini adalah siklus yang terjadi setiap 10 tahun sekali: 2008, 2020, dan akan datang di 2030. Krisis 2020 bahkan saya rasa belum krisis sesungguhnya; itu hanya manuver untuk mencetak lebih banyak uang melalui stimulus. Ini adalah data, fakta, dan angka, bukan sekadar spekulasi,” ujarnya.
Kendati demikian Timothy memamparkan alasan mengapa dirinya membangun portofolio investasi saat ini, karena akan terjadi banyak disrupsi yang berdampak kepada negara berkembang, apalagi tidak memiliki ketahanan pangan.
Baca Juga: Timothy Ronald Beberkan Strategi Bagaimana Cara Keluar dari Kemiskinan, Simak Selengkapnya
“Belajarlah dari sejarah. Kekacauan tahun 1789 saat Revolusi Prancis, para bangsawan dipenggal di depan umum. Rakyat marah, tidak tahan dengan ketidakadilan dan kelaparan, sementara para bangsawan berpesta. Di tengah kekacauan itu, seorang perwira artileri biasa bernama Napoleon Bonaparte melihatnya sebagai peluang. Dia menggunakan revolusi ini untuk membuktikan kejeniusan militernya, naik dengan cepat di tangga sosial,” kata Timothy.
“Sama seperti Napoleon, Anda harus melihat kekacauan ini sebagai tangga, bukan sebagai sesuatu yang menakutkan. Lompatlah/ Gagal, ya bangkit lagi,” sambingnya.
Mental Pemenang vs Pecundang: Ubah Pola Pikir Anda
Timothy menyebutkan ada dua orang di dunia ini, yaitu pemenang dan pecundang.
Pemenang seperti diprogram untuk menjadi pemenang, dan pecundang seperti Anda mungkin diprogram untuk menjadi pecundang.
Baca Juga: Siapa yang Mengontrol Sistem Keuangan? Timothy Ronald Bongkar Dalang di Balik Peredaran Uang Global
“Semua yang Anda pelajari dari kecil, semua yang diajarkan kepada Anda, semua pemikiran negatif Anda, itu membentuk diri Anda sekarang sebagai pecundang,” kata Timothy.
Ia menceritakan dua tahun lalu, saat dirinya bicara mengenai Bitcoin. Ia mendapatkan cemoohan dari banyak pihak dan akhirnya ia membuktikan bahwa aset yang dibicarakan memberikan keuntungan.
“Anda ingin hidup yang lebih baik, tetapi Anda tidak bisa menganalisis situasi Anda saat ini. Itu tidak akan membawa Anda ke mana-mana,” ujarnya.
Baca Juga: Tips Meraih Kesuksesan bagi Pelajar dari Timothy Ronald, Simak Selengkapnya
Raih Keberhasilan Finansial
Ia pun memaparkan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahunnya dari aset cryptocurrency.
Hal tersebut diungkapkan berdasarkan siklus 100 tahun sekali yang terjadi di dunia.
“Ini kesempatan yang terjadi 100 tahun sekali, kesempatan yang sama ketika lampu menyala, internet muncul dan melahirkan orang seperti Bill Gates atau Mark Zuckerberg,” ucapnya.
“Saya tidak cinta pada Bitcoin atau kripto. Saya melihat ini sebagai kesempatan untuk menghasilkan uang yang luar biasa besar. Tahun 2025 akan jadi tahunnya kripto, saya ingin melihat Anda berubah,” sambungnya.