POSKOTA.CO.ID - Bagi sebagian orang, menjadi kaya tampak seperti cerita keberuntungan semata. Namun, jika kita menengok lebih dalam, kesejahteraan finansial umumnya lahir dari kebiasaan kecil yang dikerjakan terus-menerus.
Timothy Ronald, investor muda sekaligus pendiri Akademi Crypto, berkali-kali menekankan bahwa membangun kekayaan lebih mirip sebuah maraton ketimbang lari sprint.
Perspektif manusia yang jarang diulas adalah betapa proses ini sering kali membosankan. Ada fase penghematan yang membuat Anda merasa tertinggal, fase belajar yang membingungkan, dan fase penantian hasil investasi yang butuh kesabaran.
Tetapi justru konsistensi dan kesadaran diri di fase-fase tersebut yang menciptakan perbedaan antara orang yang mapan secara finansial dan mereka yang hanya bermimpi.
4 Langkah Fundamental Menuju Kekayaan Finansial
Timothy Ronald membagikan empat langkah praktis yang menjadi pondasi perjalanan finansial siapa pun:
1. Fokus pada Pertumbuhan Penghasilan
Alih-alih hanya memangkas pengeluaran, Timothy mendorong generasi muda memperbesar penghasilan aktif. Menurutnya, kebiasaan “hemat ekstrem” sering menipu karena potensi pertumbuhan finansial malah terbatas.
Kutipan Inspiratif:
Perspektif unik di sini: memprioritaskan penghasilan aktif membuat kita lebih berani mengambil risiko sehat, misalnya mencoba usaha sampingan atau menerima proyek freelance.
2. Membangun Dana Darurat
Langkah kedua adalah memastikan dana cadangan memadai. Dana ini menjadi jaring pengaman emosional saat penghasilan terganggu atau saat peluang investasi muncul mendadak.
Timothy menekankan dana darurat bukan sekadar angka di rekening. Ini adalah pondasi psikologis yang membuat seseorang berani mengeksekusi keputusan finansial besar.
3. Memulai Investasi dengan Prinsip Bertahap
Setelah dana cadangan siap, barulah investasi dimulai. “Uang itu harus bekerja,” ungkap Timothy. Namun, investasi tidak sama bagi semua orang. Ada yang lebih nyaman memulai dari reksa dana, sementara sebagian lain memilih saham atau aset kripto.
Perspektif manusia: Investasi adalah kombinasi antara ilmu, keberanian, dan intuisi. Tidak ada satu formula pasti yang cocok untuk semua.
4. Fokus pada Aset yang Dipahami
Timothy tidak menyarankan menyebar investasi terlalu luas jika belum menguasai banyak instrumen. Fokus pada satu atau dua aset yang benar-benar dipahami lebih efektif ketimbang mencoba semua peluang.
“Kalau sudah yakin dengan satu aset dan tahu nilainya sedang murah, ambil langkah besar,” katanya.
Bagaimana Jika Hanya Punya Modal Rp 10 Juta?
Salah satu pertanyaan yang sering muncul: apakah dengan modal Rp 10 juta, seseorang sudah bisa memulai investasi serius?
Menurut Timothy, jawabannya: ya dan tidak. Dana Rp 10 juta memang bisa dipakai membeli instrumen investasi, tapi hasilnya belum signifikan jika penghasilan bulanan masih kecil. Karena itu, ia menyarankan fokus ke pengembangan diri dulu.
Prioritas Awal: Investasi pada Human Capital
Timothy membagi modal menjadi dua jenis:
- Human Capital: skill, pengetahuan, pengalaman.
- Financial Capital: uang yang bisa diinvestasikan.
Jika penghasilan masih terbatas, mengalokasikan dana untuk pengembangan human capital jauh lebih berdampak.
Contoh nyata:
Dengan kursus digital marketing senilai Rp 3–5 juta, Anda bisa memperoleh klien dan menaikkan penghasilan berkali lipat dibanding sekadar membeli saham.
1. Upgrade Skill
Timothy mendorong siapa saja memprioritaskan kursus, pelatihan, atau sertifikasi. Misalnya:
- Belajar SEO
- Kursus Facebook Ads
- Workshop bisnis online
Skill baru menjadi aset produktif yang meningkatkan daya saing di pasar kerja atau dunia usaha.
2. Bangun Personal Branding
“Kalau dikenal ahli di satu bidang, lebih mudah dipercaya,” ujar Timothy.
Personal branding membuka peluang:
- Dikenal sebagai konsultan
- Undangan menjadi pembicara
- Kemudahan menjual produk atau jasa
3. Aktif Networking
Timothy juga percaya jaringan pertemanan lebih berdampak dibanding buku. “Ngobrol sama praktisi sering kali lebih berharga daripada baca 100 buku,” katanya.
Dalam perspektif manusia, interaksi langsung menumbuhkan rasa percaya diri, insight real-time, dan kadang rekan bisnis potensial.
4. Praktik, Bukan Sekadar Membaca
Timothy hanya mengulang 10–20 buku yang dia praktikkan berkali-kali, bukan mengejar kuantitas bacaan.
Buku rekomendasi Timothy:
- The Intelligent Investor – Benjamin Graham
- How to Win Friends and Influence People – Dale Carnegie
- Meditations – Marcus Aurelius
Kapan Mulai Investasi Finansial?
Timothy menekankan, investasi di saham atau kripto idealnya dilakukan saat penghasilan sudah lebih besar. Contoh: penghasilan bulanan di atas Rp 100 juta.
Mengapa? Karena porsi tabungan dan investasi jadi lebih berdampak. 10% dari Rp 100 juta jauh lebih berarti dibanding 10% dari Rp 5 juta.
Jika Memutuskan Berinvestasi dengan Modal Rp 10 Juta
Meski fokus utama human capital, Timothy juga membagikan strategi bagi yang ingin tetap memulai investasi finansial dengan dana terbatas:
1. Diversifikasi
Bagilah modal ke beberapa instrumen:
- Rp 4 juta di reksa dana pasar uang
- Rp 4 juta di saham
- Rp 2 juta di aset kripto
Diversifikasi membantu mengurangi risiko jika salah satu instrumen turun.
2. Reksa Dana
Untuk pemula, reksa dana relatif aman karena dikelola manajer investasi profesional. Pilih sesuai profil risiko:
- Reksa dana pasar uang (konservatif)
- Reksa dana campuran (moderat)
- Reksa dana saham (agresif)
3. Saham
Investasi saham menjanjikan imbal hasil jangka panjang, tapi butuh pemahaman mendalam. Timothy menyarankan mempelajari:
- Laporan keuangan
- Fundamental bisnis
- Tren industri
4. Kripto
Kripto memang menarik karena potensi cuannya tinggi. Namun fluktuasinya ekstrem. Batas aman maksimal 10–20% dana investasi.
5. Pengetahuan Tetap yang Terpenting
Menurut Timothy, investasi terbesar adalah pada pengetahuan. Sebab, ilmu finansial membantu menghindari keputusan impulsif.
“Kalau paham cara kerjanya, kita lebih tenang menghadapi naik-turunnya pasar,” katanya.
Baca Juga: Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang Bantah Oplos Beras: Permintaan Konsumen
Mengubah Kebiasaan Jadi Aset Kekayaan
Pada akhirnya, proses membangun kekayaan tidak hanya ditentukan strategi investasi, melainkan kebiasaan kecil:
- Rajin mencatat pengeluaran
- Konsisten belajar
- Fokus meningkatkan penghasilan
- Berani mengambil risiko terukur
- Tidak terjebak gaya hidup konsumtif
Perspektif manusia sering terlupakan: menjadi kaya berarti rela sabar, konsisten, dan berpikir panjang. Rasa cemas saat harga aset turun, keinginan pamer saat untung, atau godaan membandingkan diri dengan orang lain adalah tantangan nyata yang harus diatasi.
Dari paparan Timothy Ronald, kita belajar bahwa menjadi kaya bukan semata persoalan nominal modal. Ini tentang:
- Cara berpikir
- Kedisiplinan eksekusi
- Komitmen mengembangkan diri
- Strategi memadukan human capital dan financial capital
Dengan modal Rp 10 juta, Anda tidak langsung kaya, tapi bisa memulai perjalanan finansial yang lebih terarah. Fokuslah memperbesar kapasitas diri sebelum menaruh modal ke instrumen investasi kompleks.
Timothy berulang kali menegaskan: langkah kecil yang konsisten lebih penting daripada rencana besar yang tak pernah dilakukan.
“Semua investasi itu ada risikonya. Tapi kalau kamu paham dan disiplin, potensi keuntungannya juga sepadan.”