PAMULANG, POSKOTA.CO.ID - Setelah sempat ditutup oleh sejumlah warga, akses menuju SMAN 6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Pamulang Permai, akhirnya dibuka pada Senin, 14 Juli 2025 sekitar pukul 14.15 WIB.
Pembukaan akses menuju SMAN 6 Tangsel dilakukan usai rapat mediasi yang melibatkan pihak sekolah, warga, unsur kecamatan, kelurahan, kepolisian, hingga Satpol PP.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten wilayah Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Teguh Setiawan, menyampaikan, bahwa pembukaan akses dilakukan atas dasar kesepakatan bersama.
Menurutnya, warga kini sudah memahami bahwa jalan yang sebelumnya diblokir merupakan jalan umum dan tidak boleh dihalangi secara sepihak.
Baca Juga: Disdik Tangsel Soroti Penutupan Akses SMAN 6 yang Ganggu MPLS
“Hasil rapat tadi, masyarakat sudah memahami bahwa jika jalan umum tetap ditutup, maka itu sudah melanggar ketertiban umum dan bisa masuk ranah pidana,” ujar Teguh kepada wartawan di lokasi.
Teguh mengatakan, bahwa Kasatpol PP Tangsel, juga menegaskan persoalan ini, bukan semata-mata urusan sekolah, melainkan menyangkut kepentingan umum dan kenyamanan publik.
“Ini sudah bukan domain sekolah lagi, tapi soal ketertiban masyarakat. Maka dari itu harus segera ditindak,” lanjutnya.
Dengan dibukanya akses menuju sekolah tersebut, maka saat ini seluruh 10 SMA Negeri di Tangsel yang sempat mengalami gangguan akibat polemik zonasi sudah kembali normal.
Teguh juga menegaskan, bahwa proses Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB) tahun ini, dijalankan secara ketat dan bersih sesuai arahan Gubernur Banten.
“Kami komitmen PPDB ini clean and clear. Tidak ada titip-menitip. Semua harus ikut sistem,” tegasnya.
Terkait warga yang merasa dirugikan karena anak-anak mereka tidak diterima di sekolah negeri, pemerintah telah menyediakan solusi melalui program sekolah swasta gratis.
“Bagi siswa yang tidak diterima di negeri, ada 17 sekolah swasta gratis di Tangsel yang bisa diakses. Ini bagian dari program Pak Gubernur,” jelasnya.
Baca Juga: Akses SMAN 6 Tangsel Ditutup karena Warga Protes Sistem Zonasi
Ia juga menuturkan, bahwa penilaian penerimaan siswa tetap mengacu pada kombinasi nilai rapor, domisili, dan usia.
“Bukan hanya berdasarkan jarak rumah. Jadi tidak bisa serta-merta hanya karena tinggal dekat, lalu harus diterima,” ujarnya.
Terkait adanya kesalahpahaman warga mengenai petunjuk teknis (juknis) SPMB, Teguh mengakui bahwa hal itu mungkin terjadi.
“Juknis sudah disampaikan, tapi mungkin masih ada yang salah memahami atau belum bisa mencerna secara menyeluruh isi pasal-pasalnya,” jelasnya.
Pantauan terbaru di lapangan, gerbang SMAN 6 Tangsel sudah sepenuhnya dibuka. Spanduk-spanduk protes yang sebelumnya menutupi akses jalan juga telah dilepas.
Kini, baik kendaraan bermotor maupun pejalan kaki sudah bisa melintas kembali seperti biasa. Aktivitas sekolah dan lalu lintas warga juga kembali berjalan normal.
Hingga berita ini diturunkan, suasana di sekitar sekolah terpantau kondusif. (CR-1)