Timothy Ronald ungkap alasan kenapa Anda harus jadi kaya. (Sumber: tangkapan layar)

EKONOMI

Ini Alasan Kenapa Anda Harus Jadi Kaya! Mindset Timothy Ronald

Senin 14 Jul 2025, 11:13 WIB

POSKOTA.CO.ID - Dalam kehidupan modern, menjadi kaya bukan sekadar pilihan, tetapi bagi sebagian orang justru dianggap sebagai kewajiban.

Terutama bagi laki-laki yang memikul beban untuk menjadi pilar keluarga. "Lu harus jadi kaya sekarang," demikian penegasan keras Timothy Ronald dikutip dari unggahan YouTube pribadinya.

Bukan sekadar retorika, tetapi panggilan untuk berjuang melawan kemiskinan demi memberikan masa depan lebih baik kepada orang-orang tercinta.

Sejak usia 15 tahun, Timothy Ronald menyadari pentingnya menjadi kaya. Bukan demi gaya hidup, melainkan untuk membiayai sekolah sendiri, membayar makan sang ibu, hingga membantu kuliah kakak.

Baca Juga: Timothy Ronald Quotes: Investasi Bukan Perkara Cepat Kaya, Tapi Proses Belajar Mengelola Diri

"Gua gak punya gengsi, gua gak punya malu, gua gak peduli orang ngomong apa," ujarnya.

Timothy sempat berjualan sedotan stainless, minyak rambut, hingga menjadi wedding organizer meskipun dibayar hanya Rp600 ribu per hari. Baginya, semua usaha layak dicoba, meski ditolak berkali-kali.

Keteguhan hati inilah yang membuatnya yakin bahwa hidup hanya bisa berubah jika kita sungguh-sungguh.

"Kalau lu enggak ada ambisi, gua enggak paham buat apa lu hidup di dunia ini," katanya.

Pernyataan keras ini menyadarkan banyak orang bahwa tanpa usaha dan keinginan kuat, mustahil kita bisa keluar dari lingkaran kemiskinan.

Baca Juga: Timothy Ronald Mindset: Hanya Orang Bodoh yang Bangga Tidak Pernah Berubah Pikiran

Mengapa Harus Jadi Kaya?

Timothy Ronald menjelaskan menjadi kaya adalah cara paling nyata untuk melindungi dan membahagiakan keluarga.

Saat seseorang miskin, ia tidak punya kuasa untuk menolong orang terdekat ketika mereka sakit, membutuhkan pendidikan lebih baik, atau bahkan sekadar merasakan liburan bersama.

"Lu bilang sayang sama keluarga, tapi kalau mereka butuh bantuan lu enggak bisa apa-apa. Lu sebenarnya egois," tegasnya.

Investor muda ini juga menolak keras anggapan bahwa uang bukan segalanya.

"Semua masalah di dunia ini, semua yang lu pernah inginkan bisa diselesaikan pakai uang," ujarnya.

Pernyataan ini mungkin terdengar materialistik, tetapi faktanya uang memberi perlindungan, keamanan, dan kebebasan memilih.

Baca Juga: 7 Kunci Sukses Ala Timothy Ronald untuk Membangun Kekayaan Rp1 Miliar di Usia 20 Tahun

Pengorbanan Tanpa Hari Libur

Dalam perjalanannya menjadi kaya, narasumber mengaku tak pernah punya hari libur selama lebih dari satu dekade. Sakit pun tetap bekerja.

"Mau masuk rumah sakit, gua tetap kerja. Mau ada tanggal merah, kantor gua lampunya tetap nyala," ujarnya.

Ia membandingkan ini dengan orang yang santai merayakan libur nasional.

"Gua lihat kantor sebelah libur, tapi kantor gua kerja terus. Dan hasilnya, net profit kantor gua lebih besar dari mereka semua," ungkapnya.

Pesannya jelas, kesuksesan membutuhkan dedikasi penuh, bukan setengah hati.

Bukan Hanya Soal Barang Mewah

Meski akhirnya memiliki supercar, penthouse, hingga beach club, ia menegaskan bahwa inti dari menjadi kaya bukanlah barang-barang mewah.

"Yang paling enak jadi kaya itu kebebasan," katanya.

Bebas memilih, bebas menolong, dan bebas dari rasa cemas soal kebutuhan hidup.

Baginya, menjadi kaya bukan soal pamer, melainkan tentang kemampuan untuk memberi lebih banyak kepada keluarga dan masyarakat.

Ia bahkan rutin membagikan jutaan rupiah kepada petugas parkir, satpam, dan pelayan restoran setiap minggunya.

"Gua suka narik Rp50 juta, terus gua bagi-bagi. Dan setiap kali datang ke tempat itu lagi, gua selalu diprioritaskan," ujarnya.

Melawan Mentalitas Pecundang

Narasumber juga menyinggung kebiasaan banyak orang yang lebih memilih main game atau bermalas-malasan daripada memikirkan cara meningkatkan pendapatan.

"Lu lebih milih naik level di game, daripada naik level di kehidupan nyata," katanya.

Baginya mindset seperti ini hanya akan membawa seseorang semakin jauh dari kesuksesan.

Ia menekankan bahwa malas berpikir adalah salah satu bentuk kemalasan paling berbahaya.

"Lu kerja keras fisik, tapi lu malas mikir apa yang harus lu lakukan untuk jadi kaya," ujarnya. Kerja keras penting, tetapi kerja cerdas dan berani mengambil risiko adalah kunci utama.

Ketimpangan Sosial Itu Nyata

Menurutnya, tidak semua manusia diciptakan setara.

"Manusia itu sudah punya strata sosial, ada elit, ada rakyat jelata, dan ada yang minta bansos," katanya.

Bagi sebagian orang, pernyataan ini terdengar kejam. Namun baginya, inilah realitas yang harus diterima.

Ia bahkan menyebut bahwa uang adalah 'rapor dari dunia nyata'. Orang miskin dianggap gagal dalam ujian kompetensi hidup.

"Lu mau opini lu dihargai? Jadi kaya dulu. Kalau yang ngomong Warren Buffet, semua orang dengar. Kalau lu yang ngomong, siapa yang mau dengar?" katanya.

Pesan Terakhir: Jadilah Bermanfaat

Pada akhirnya, menjadi kaya bukan hanya soal diri sendiri.

"Lu mau jadi orang yang bermanfaat? Jadi kaya dulu," katanya.

Dengan kekayaan, seseorang dapat membuka lapangan kerja, membantu yang membutuhkan, dan membahagiakan keluarga.

Pernyataan keras dan reflektif ini menjadi pengingat bahwa menjadi kaya bukan hanya soal angka di rekening, melainkan juga tentang keberanian untuk bermimpi besar, bekerja keras, dan bertanggung jawab kepada orang-orang yang kita sayangi.

Tags:
Timothy Ronaldkebebasan finansialmotivasi kerja kerasambisi suksesmindsetmenjadi kaya

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor