POSKOTA.CO.ID - Operasi Patuh Progo 2025 kembali digelar sebagai bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya.
Berlangsung selama dua minggu, mulai 14 hingga 27 Juli 2025, kegiatan ini menjadi langkah nyata Polri dalam merespons tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang kerap disebabkan oleh pelanggaran ringan namun berdampak besar.
Tujuan utama dari operasi ini meliputi:
- Menurunkan angka pelanggaran lalu lintas
- Mencegah potensi kecelakaan fatal
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan berkendara
- Mewujudkan budaya tertib berlalu lintas
Operasi ini menggabungkan tiga pendekatan utama, yaitu preemtif, preventif, dan represif. Tidak hanya menindak pelanggar, namun juga mengedukasi masyarakat secara langsung maupun tidak langsung tentang pentingnya disiplin berlalu lintas.
Baca Juga: Spesifikasi Infinix Hot 50 Lengkap dengan Harganya
7 Jenis Pelanggaran Prioritas
Sebagai bagian dari pelaksanaan, Korlantas Polri menetapkan tujuh jenis pelanggaran yang menjadi sasaran utama. Di wilayah DIY, penindakan akan fokus pada:
- Tidak memakai helm SNI bagi pengendara dan penumpang sepeda motor
- Tidak menggunakan sabuk pengaman bagi pengemudi dan penumpang mobil
- Mengoperasikan ponsel saat berkendara
- Melawan arus lalu lintas atau menerobos lampu merah
- Pengemudi di bawah umur
- Melebihi batas kecepatan
- Mengemudi di bawah pengaruh alkohol
Tak hanya itu, perhatian khusus juga diberikan pada penggunaan knalpot brong atau tidak standar, yang banyak ditemukan di Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta.
Titik Razia dan Kamera ETLE: Di Mana Saja?
Kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement)
ETLE dipasang di berbagai simpang strategis untuk mendeteksi pelanggaran secara otomatis. Lokasi kamera ETLE di DIY antara lain:
- Simpang Maguwoharjo (Sleman)
- Simpang Temon (Kulon Progo)
- Simpang Banguntapan (Bantul)
- Simpang Ngabean (Kota Yogyakarta)
Titik Razia Manual (Patroli dan Penindakan Langsung)
- Titik Nol Kilometer
- Simpang Gejayan
- Simpang Tugu Janti dan Gardu Anim
- Jalan Brawijaya (Kasihan, Bantul)
- Simpang Dongkelan dan Empat Pelem Gurih
Catatan: Lokasi bisa berubah secara situasional sesuai dengan tingkat kepadatan lalu lintas dan evaluasi harian.
Jadwal Operasional dan Waktu Razia
Secara umum, razia dimulai pukul 06.00 WIB setelah apel kesiapan personel. Pelaksanaan bisa berlangsung hingga siang atau sore hari, tergantung kondisi lalu lintas. Pada akhir pekan dan masa libur, jam operasi dapat diperpanjang untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, khususnya di kawasan wisata.
Strategi Tiga Pilar: Bukan Hanya Tilang
1. Preemtif
Pendekatan preemtif mencakup sosialisasi, edukasi melalui media sosial, dan dialog langsung dengan pengendara. Salah satu kegiatan menarik tahun ini adalah “Ngopi Bareng Pengemudi,” di mana petugas mengajak komunitas ojek online dan sopir angkutan umum berdiskusi ringan soal keselamatan.
2. Preventif
Patroli aktif dilakukan untuk mengingatkan pengguna jalan terhadap potensi bahaya. Petugas mendatangi sekolah, terminal, dan titik rawan kecelakaan untuk menyampaikan penyuluhan.
3. Represif
Penindakan dilakukan secara langsung melalui razia atau dengan bantuan ETLE. Pelanggar diberi surat tilang dan diarahkan untuk menyelesaikan proses hukum sesuai ketentuan.
Perspektif Unik dari Masyarakat
Banyak pengendara mengapresiasi pendekatan edukatif yang digunakan dalam Operasi Patuh Progo 2025. Menurut Rina Santosa, seorang guru dari Sleman:
“Saya bukan takut ditilang, tapi sadar bahwa keselamatan itu penting. Kalau sosialisasi dilakukan terus-menerus, anak-anak juga bisa belajar dari orang tuanya.”
Sementara itu, Wahyu (27), pengguna motor harian di Kota Jogja, menilai bahwa penindakan knalpot brong memang perlu digalakkan.
“Bising banget. Kita yang di jalan jadi terganggu. Kalau bisa bukan cuma ditilang, tapi pemilik motor juga diajak dialog kenapa knalpot standar itu penting.”
Mengapa Operasi Ini Penting untuk Keberlanjutan?
Statistik menunjukkan bahwa mayoritas kecelakaan lalu lintas melibatkan faktor manusia (human error), seperti tidak memakai helm atau menerobos lampu merah. Padahal, pelanggaran tersebut bisa dicegah dengan kesadaran dan edukasi yang konsisten.
Kawasan wisata seperti Kaliurang, Malioboro, dan Puncak Patuk adalah wilayah dengan arus kendaraan tinggi. Tanpa regulasi yang tegas dan tindakan yang terencana, potensi kecelakaan dapat meningkat, terutama saat musim liburan atau akhir pekan.
Operasi Patuh Progo 2025 hadir bukan hanya sebagai bentuk penegakan hukum, tetapi juga sebagai platform kolaboratif antara kepolisian dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan jalan yang aman dan nyaman.
Baca Juga: Spesifikasi Infinix Hot 50 Lengkap dengan Harganya
Harapan ke Depan
Operasi Patuh seharusnya tidak berhenti pada penindakan tahunan. Diperlukan langkah berkelanjutan seperti:
- Inklusi edukasi lalu lintas di sekolah
- Kampanye keselamatan di media digital
- Perbaikan infrastruktur penunjang keselamatan, seperti zebra cross dan rambu jelas
- Peran serta komunitas motor dan mobil untuk menjadi agen perubahan
Operasi Patuh Progo 2025 merupakan upaya strategis untuk menciptakan budaya berlalu lintas yang lebih baik. Dengan sinergi antara tindakan hukum dan edukasi publik, diharapkan kesadaran kolektif akan keselamatan di jalan dapat meningkat signifikan.
Operasi ini bukan hanya soal razia, tetapi tentang bagaimana kita membangun rasa tanggung jawab bersama di ruang publik bernama jalan raya.