KALIPURO, POSKOTA.CO.ID – Tim SAR gabungan TNI AL dan Basarnas berhasil menemukan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali.
Kapal itu diketahui membawa 53 penumpang, 12 awak kapal, serta 22 kendaraan berbagai jenis.
"Penemuan tersebut melalui proses panjang dan penuh tantangan, yang berpuncak pada konfirmasi visual di dasar laut pada Sabtu siang, 12 Juli 2025," ujar Kadispenal Laksamana Pertama (Laksma) Tunggul dalam keterangannya saat dikutip, Senin, 14 Juli 2025.
Baca Juga: Tim Sar Temukan 3 Jenazah Terbaru Korban KMP Tunu Pratama
Tunggul menjelaskan, pencarian dimulai pada 9 Juli 2025 pukul 20.47 WIB saat KRI Spica-934 mendeteksi objek bawah laut menggunakan Multi Beam Echo Sounder (MBES).
Objek berukuran 69,7 meter panjang, 11,6 meter lebar, dan 12 meter tinggi itu terdeteksi di kedalaman 47–50 meter, dan diberi label Ref. No. 8.
Pada 10 Juli 2025 pukul 10.42 WIB, KRI Pulau Fanildo-723 bersama Tim Survei Pushidrosal melanjutkan investigasi dengan alat Side Scan Sonar (S3).
Objek tersebut dipastikan berada dalam posisi terbalik di dasar laut, dengan dimensi yang cocok dengan KMP Tunu Pratama Jaya.
"Pada 11 Juli, tim penyelam dari Dislambair dan Kopaska mencoba mengoperasikan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk mengambil visual dari objek Ref No. 8. Namun, usaha tersebut gagal akibat arus laut yang sangat kuat," kata Tunggul.
Tim kemudian memodifikasi kamera bawah air agar dapat bekerja dalam kondisi ekstrem.
Berdasarkan data BMKG dan pengukuran arus, diputuskan bahwa waktu ideal untuk pengambilan gambar adalah antara pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.
Pada 12 Juli 2025 pukul 08.00 WIB, tim penyelam dari KRI Spica kembali ke lokasi. Dua kali penurunan kamera belum membuahkan hasil, hanya merekam serpihan dan batu karang.
Namun, pada penurunan ketiga pukul 11.41 WIB, kamera berhasil merekam bangkai kapal yang teridentifikasi sebagai KMP Tunu Pratama Jaya dalam posisi terbalik. Lambung, rampa, dan nama kapal terlihat jelas.
Visualisasi dihentikan pukul 12.10 WIB karena arus laut yang semakin kuat. Setelah mencocokkan gambar dengan data saat kapal docking, tim menyimpulkan bahwa objek Ref No. 8 adalah kapal yang hilang tersebut.
"Konfirmasi resmi disampaikan oleh Deputi Operasi Basarnas pada pukul 16.36 WIB di hari yang sama. Ia menyatakan bahwa objek Ref No. 8 merupakan fix datum dari bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya," jelas Tunggul.