PAMULANG, POSKOTA.CO.ID – Aktivitas di hari pertama masuk sekolah di SMAN 6 Tangsel, Senin, 14 Juli 2025, diwarnai kekecewaan.
Akses utama ke sekolah masih diblokir warga sekitar, menyebabkan kemacetan dan ketidaknyamanan bagi siswa, guru, dan orang tua.
Pantauan di lokasi sejak pagi menunjukkan kendaraan para guru dan wali murid terpaksa diparkir di luar area sekolah.
Gerbang utama yang sebelumnya ditutup total, kini hanya dibuka sekitar 50 sentimeter setelah mediasi antara warga dan pihak kelurahan.
Dalam kesepakatan itu, warga hanya mengizinkan pejalan kaki yang melintas, sementara kendaraan bermotor tetap dilarang masuk.
Akibatnya, ratusan siswa, guru, dan orang tua harus berjalan kaki hampir 300 meter untuk mencapai sekolah.
Sekitar pukul 06.30 WIB, arus lalu lintas di sekitar lokasi juga sempat tersendat akibat banyaknya kendaraan yang parkir di bahu jalan.
Beberapa spanduk bernada protes terlihat terpasang, seperti “Jangan Parkir di Sini”, “Bukan Akses Jalan Menuju Sekolah”, dan “Penutupan Jalan Sementara”.
Meski begitu, kegiatan belajar tetap berlangsung. Upacara dan pembelajaran berjalan seperti biasa di dalam sekolah.
Masalah ini berawal dari kekecewaan warga yang merasa dilupakan pihak sekolah. Menurut mereka, dulu pembangunan SMAN 6 Tangsel disepakati dengan membuka akses jalan melalui permukiman warga.
Namun, kini banyak anak dari lingkungan sekitar justru gagal masuk melalui jalur zonasi, yang memicu kemarahan warga.
Aksi blokir jalan ini juga berdampak pada SMPN 17 Tangsel yang berada di kawasan sama dan mengalami hambatan serupa.
Hingga berita ini diturunkan, warga masih menunggu dialog dengan pihak sekolah dan pemerintah setempat untuk menyelesaikan persoalan. (cr-1)