Ahmad Dhani, melalui beberapa wawancara, menganggap tindakan Lita Gading sebagai bentuk perundungan berkedok edukasi. Ia menilai isi video tersebut tidak objektif dan memicu publik semakin membenci Safeea Ahmad maupun Mulan Jameela.
Menurut Ahmad Dhani, kritik terhadap orang tua tidak boleh melibatkan anak yang belum dewasa, terlebih dengan menyinggung identitas dan label negatif. Hal serupa disampaikan kuasa hukumnya yang mengingatkan bahwa Undang-Undang Perlindungan Anak dan ITE dapat menjerat siapa pun yang menyebarluaskan konten berbau penghinaan atau perundungan terhadap anak.
Di sisi lain, Mulan Jameela belum memberikan keterangan panjang. Namun sejumlah unggahan di media sosial menunjukkan bahwa ia mendukung langkah hukum sang suami demi menjaga kondisi psikologis putrinya.
Respons Netizen dan Dukungan Publik
Di tengah polemik, video Lita Gading justru dibanjiri dukungan. Ribuan komentar memenuhi unggahan Instagram-nya. Sebagian netizen beranggapan bahwa Lita tidak sedang membully, melainkan justru menyuarakan empati bagi Safeea Ahmad.
"Dokter kami, satu Indonesia Raya mendukungmu. God bless you," tulis akun @mommyin***.
"Lah, justru Dokter Lita bela Safeea. Tindakan ortunya yang membuat Safeea semakin terpuruk," komentar akun @diahsnugr.
Sebaliknya, sebagian warganet juga mengingatkan bahwa anak-anak harus dihindarkan dari pusaran konflik orang dewasa, termasuk narasi masa lalu yang tidak relevan dengan keseharian anak saat ini.
Kontroversi tersebut memicu diskusi luas mengenai etika parenting publik figur, perlindungan anak di media sosial, hingga peran profesional psikologi dalam menyampaikan kritik secara terbuka.
Perspektif Hukum: UU Perlindungan Anak dan UU ITE
Kasus ini menempatkan publik pada dilema: kebebasan berekspresi versus perlindungan anak. Dalam UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, pasal 17 ayat 2 menegaskan bahwa setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari perlakuan yang merendahkan martabat.
Sementara itu, UU No. 19 Tahun 2016 tentang ITE mengatur sanksi bagi siapa saja yang mendistribusikan konten bermuatan penghinaan atau pencemaran nama baik. Namun, pengamat hukum menilai kasus ini memerlukan kajian mendalam untuk membedakan konten edukasi, opini, dan penghinaan.
Baca Juga: Duet Bek Persija Rizky Ridho dan Jordi Amat, Mauricio Souza: Dua Pemain Kualitas Tinggi
Implikasi Psikologis bagi Anak Publik Figur
Kasus Safeea Ahmad mencerminkan kerentanan anak-anak selebritas. Pakar psikologi anak berpendapat, konflik rumah tangga orang tua publik figur kerap berdampak jangka panjang pada kesehatan mental anak. Label negatif, hujatan daring, serta narasi masa lalu bisa memicu stres, rasa malu, hingga gangguan identitas diri.
Salah satu poin kritik Lita Gading adalah desakan agar Ahmad Dhani dan Mulan berhenti membuka luka lama. Menurut Lita, perdebatan di ruang publik hanya akan memperburuk situasi mental Safeea.