POSKOTA.CO.ID - Samsung kembali menjadi pusat perhatian menjelang peluncuran seri flagship terbarunya, Galaxy S26 series, yang dijadwalkan hadir pada Januari 2026. Kabar mengejutkan datang dari bocoran data IMEI yang menunjukkan bahwa Samsung kemungkinan besar akan menghapus model Galaxy S Plus, sebuah langkah yang belum pernah dilakukan sejak diperkenalkannya model Plus di seri Galaxy S20.
Sebagai gantinya, Samsung disebut akan menghidupkan kembali model “Edge” yang sempat populer beberapa tahun silam namun kemudian menghilang dari lini Galaxy S.
Langkah ini diperkirakan bukan sekadar perubahan nama, melainkan penyesuaian strategi produk untuk menyederhanakan pilihan dan memaksimalkan diferensiasi antar varian.
Baca Juga: Dana BSU Rp600.000 Belum Juga Cair di Juli 2025? Cek di Sini 3 Alasan yang Jadi Penyebabnya
Tiga Model Galaxy S26 Terdaftar di Database GSMA
Kabar ini mencuat setelah ditemukan tiga kode model baru dalam database Global System for Mobile Communications Association (GSMA):
- SM-S942 – Diduga Galaxy S26 (varian dasar)
- SM-S947 – Diduga Galaxy S26 Edge (varian menengah baru)
- SM-S948 – Diduga Galaxy S26 Ultra (varian premium)
Ketidakhadiran kode untuk model “Plus” seperti pada seri sebelumnya (misalnya SM-S936 untuk Galaxy S25 Plus) memicu dugaan bahwa model tersebut dihentikan dan digantikan oleh Galaxy S26 Edge.
Perbandingan Kode Model Galaxy S25 vs S26
Model | Galaxy S25 | Galaxy S26 |
---|---|---|
Varian Dasar | SM-S931 | SM-S942 |
Varian Menengah | SM-S936 (Plus) | SM-S947 (Edge) |
Varian Premium | SM-S938 (Ultra) | SM-S948 (Ultra) |
Pergeseran ini menandakan bahwa Samsung tengah melakukan reposisi produk dengan tujuan menyederhanakan struktur seri flagship mereka, namun tetap memberi opsi menarik di setiap level harga.
Alasan di Balik Hilangnya Galaxy S Plus
Terdapat beberapa kemungkinan alasan mengapa Samsung memilih untuk tidak lagi menghadirkan model Galaxy S Plus:
- Tumpang Tindih Fitur:
Selama ini, model Plus memiliki spesifikasi yang terlalu mirip dengan versi Ultra, sehingga membuatnya kurang menonjol di mata konsumen. - Efisiensi Produksi dan Marketing:
Dengan hanya tiga model utama yang lebih berbeda secara karakteristik, Samsung bisa mengefisiensikan biaya produksi dan promosi. - Tren Konsumen Modern:
Saat ini, pembeli smartphone kelas atas tidak hanya melihat spesifikasi, tetapi juga desain, bobot, fitur eksklusif, dan citra produk. Model Edge disebut akan mengisi celah ini dengan desain ramping dan premium.
Galaxy S26 Edge: Kembalinya Varian Bergengsi
Rebranding atau Inovasi Baru?
Sebelumnya, Samsung pernah menggunakan label “Edge” untuk menandai smartphone dengan layar lengkung (curved display) yang lebih futuristik. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penamaan tersebut ditinggalkan.
Dengan kebangkitan nama Galaxy S26 Edge, banyak pihak menduga Samsung ingin membangun kembali kesan eksklusif dan inovatif terhadap model menengah mereka.
Fitur Unggulan yang Diduga Akan Hadir:
- Desain lengkung premium
- Layar AMOLED dengan refresh rate tinggi
- Kamera dengan kemampuan Pro Mode
- Baterai besar dan pengisian cepat
- Integrasi AI dan fitur Galaxy AI generasi baru
Waktu Perilisan dan Strategi Peluncuran
Berdasarkan pola tahunan Samsung, seri Galaxy S26 kemungkinan akan diumumkan pada acara Galaxy Unpacked Januari 2026. Berbeda dengan sebelumnya, di mana beberapa model diluncurkan secara terpisah, kini Galaxy S26, S26 Edge, dan S26 Ultra dikabarkan akan dirilis bersamaan.
Strategi ini memungkinkan Samsung untuk:
- Menyampaikan reposisi lini flagship secara utuh
- Menghindari kebingungan konsumen
- Mengoptimalkan eksposur media global
Spekulasi dan Status Resmi
Hingga kini, Samsung belum mengonfirmasi keberadaan Galaxy S26 Edge maupun dihapusnya Galaxy S Plus. Namun, banyak analis industri percaya bahwa langkah ini merupakan respons terhadap dinamika pasar smartphone premium yang makin kompetitif, terutama dengan kehadiran pesaing seperti Apple dan Google Pixel.
Baca Juga: Persija Datangkan Alvaro Vazquez? Jakmania Langsung Ucapkan ‘Welcome’
Dampak Strategi Baru Ini Bagi Pasar
Jika benar terjadi, peralihan dari Galaxy S Plus ke Galaxy S Edge akan menjadi perubahan strategis terbesar Samsung dalam hampir satu dekade terakhir di lini Galaxy S. Dampaknya:
- Konsumen memiliki pilihan yang lebih jelas: model dasar yang fungsional, Edge yang stylish, dan Ultra yang superior.
- Peningkatan eksklusivitas brand di kalangan pengguna profesional maupun tech-savvy.
- Standarisasi penamaan dan desain yang memudahkan dalam strategi global marketing.
Walaupun informasi ini masih bersifat spekulatif, bocoran terkait Galaxy S26 series memberikan gambaran awal mengenai arah baru strategi Samsung di segmen smartphone flagship. Dengan kembalinya varian Edge dan hilangnya model Plus, Samsung tampaknya berusaha menyederhanakan lineup-nya sambil tetap menghadirkan opsi menarik dan berbeda untuk berbagai segmen konsumen.
Jika strategi ini berhasil, bukan tidak mungkin merek-merek lain akan mengikuti jejak Samsung dalam merombak struktur lini produk mereka.
Jika Anda tertarik mengikuti perkembangan Galaxy S26 Series dan teknologi Samsung lainnya, pantau terus kanal resmi Samsung serta media teknologi terpercaya agar tidak ketinggalan update penting menjelang 2026.