TAMBUN UTARA, POSKOTA.CO.ID – Warga Kampung Pisangan, Desa Satria Mekar, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, kembali dilanda banjir kiriman sejak Selasa, 8 Juli 2025, dini hari.
Banjir yang mencapai 120 sentimeter membuat warga khawatir air akan terus naik.
Rohaya, 50 tahun, warga setempat, mengaku siaga menghadapi kemungkinan terburuk.
“Kalau di sini emang langganan banjir setiap lima tahun sekali. Tapi yang ini beda, biasanya kalau cuma hujan nggak sebesar ini banjirnya,” kata Rohaya saat ditemui.
Ia menjelaskan, banjir kali ini bukan disebabkan hujan lokal, melainkan kiriman air dari hulu Sungai Cikeas dan Cileungsi.
Baca Juga: Perlintasan Kereta Api di Jalan Perjuangan Bekasi Diperbaiki, Lalu Lintas Dialihkan Sementara
“Sebenernya kita tuh kalau banjir kiriman, bukan karena hujan gitu. Tapi ini banjirnya dari jam 4 subuh. Kasihan orang yang mau ke kota jadi nggak bisa lewat,” ujarnya.
Menurut Rohaya, wilayahnya termasuk dataran rendah, sehingga genangan sering bertahan lama.
“Kalau waktu surutnya tergantung. Daerah sini emang rendah sih wilayahnya. Waktu itu sempat dua hari baru surut,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi banjir masuk rumah, Rohaya sudah mengganjal pintu dengan kayu dan menyimpan dokumen penting di tempat yang lebih tinggi.
Baca Juga: 15 Kelurahan di Kota Bekasi Terendam Banjir dan Longsor Usai Diguyur Hujan Deras
“Saya udah ganjal pintu pakai kayu sebelum ke sini. Paling kalau kayak surat-surat berharga disimpan di lemari paling atas. Jadi emang udah persiapan,” tuturnya.
Jika air semakin tinggi, ia dan keluarganya berencana mengungsi ke rumah kerabat atau ke masjid.
“Kalau banjir begini kita mengungsi ke rumah saudara. Kadang juga ke masjid terdekat,” imbuhnya.
Rohaya berharap pemerintah segera memberikan solusi jangka panjang untuk persoalan banjir di wilayahnya.
“Kalau bisa gorong-gorongnya diperbaiki. Misalnya salurannya ditinggikan atau gimana. Kalau bisa kepala desanya turun ke jalan menengok warga,” harapnya. (cr-3)