Namun, mereka dengan tegas meminta agar pihak yang lalai dalam menjalankan tugasnya mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi.
Marliana bahkan menyebut bahwa hingga saat ini, baik dokter maupun perawat yang diduga abai tersebut belum pernah menunjukkan iktikad baik untuk menemui mereka secara langsung.
Lebih lanjut, Marliana menyebut, pihak tenaga kesehatan telah menawarkan santunan sebesar Rp200 juta. Namun, bagi mereka, uang bukanlah tujuan utama.
Marliana dan Andika hanya ingin ada pengakuan atas kesalahan dan bentuk tanggung jawab moral yang jelas.