POSKOTA.CO.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Arab Saudi, menerima laporan insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Rabu malam (2/7/2025).
Kapal penumpang itu berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sebelum akhirnya tenggelam akibat cuaca ekstrem.
“Presiden Prabowo langsung menginstruksikan tindakan penyelamatan secepat mungkin kepada seluruh pihak terkait, termasuk Basarnas untuk menyelamatkan korban kecelakaan kapal ferry di Selat Bali,” kata Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya dikutip dari laman Setneg.go.id pada Kamis, 3 Juli 2025.
Meskipun sedang berada di Tanah Suci, Presiden tetap memantau situasi dalam negeri secara aktif.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
Arahan untuk segera melakukan tanggap darurat juga disampaikan kepada berbagai lembaga penanganan bencana dan keselamatan laut.
Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Menurut Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud kapal motor penumpang ini membawa 53 penumpang yang terdiri dari 12 kru serta 22 kendaraan.
KMP Tunu Pratama Jaya mengalami kondisi distress di koordinat 8 932.35"S 114 25'6.38"E pada pukul 23.20 WIB. Sekitar 15 menit kemudian, kapal dilaporkan tenggelam pada pukul 23.35 WIB.
“Kapal ferry ini sempat mengirimkan sinyal bahaya sebelum akhirnya tenggelam,” kata Masyhud.
Baca Juga: Daftar Nama Penumpang Tragedi KMP Tunu Pratama yang Sudah Ditemukan
Hingga Kamis pagi pukul 10.00 WIB, 31 penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, sementara empat orang dinyatakan meninggal dunia. Identitas korban masih dalam proses pendataan.