POSKOTA.CO.ID - Insiden memilukan terjadi di Jembatan Jurug, Solo, pada Senin siang 1 Juli 2025 sekitar pukul 12.00 WIB.
Seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS), Devita Sari Anugraheni, diduga nekat mengakhiri hidup dengan melompat ke Sungai Bengawan Solo.
Devita merupakan mahasiswa program D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021.
Hingga kini, tubuhnya belum ditemukan dan dicurigai terseret arus deras sungai.
Baca Juga: Cerita Petugas Damkarmat Kota Bekasi Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Ibu Muda Korban KDRT
Sempat Dicegah Warga, Tapi Tetap Melompat
Peristiwa itu disaksikan langsung oleh Hariadi, seorang pengemudi ojek online, yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Ia melihat Devita berdiri di atas besi jembatan dan langsung berteriak agar menghentikan niatnya.
“Saya lihat dia sudah berdiri di atas besi. Saya sempat teriak, ‘Mbak, turun saja!’ Tapi belum sempat saya dekati, dia langsung lompat,” tutur Hariadi.
Ia pun menepikan motor dan menurunkan penumpangnya untuk memastikan kejadian tersebut. Namun, saat melihat ke arah sungai, tubuh Devita sudah tidak tampak karena derasnya arus.
Tinggalkan Motor, Identitas, dan Surat Tulisan Tangan
Petugas yang datang ke lokasi menemukan sebuah motor Honda Beat merah putih dengan pelat nomor AA 3757 CY, serta tas berisi ponsel, kartu identitas, dan sebuah buku catatan kecil. Dalam buku tersebut, terdapat pesan emosional yang diduga ditulis oleh Devita.
Pesan itu menunjukkan pergulatan batin yang berat, termasuk permintaan maaf kepada dosennya, Dr. Sumardiyono, serta ungkapan kelelahan mental yang mendalam.
Baca Juga: Pegawainya Bunuh Diri Lompat dari Atas Gedung, Begini Kata Bank Indonesia
“Aku pergi ya... Jangan salahkan siapa-siapa... Aku capek... Maaf aku tak sekuat ibu,” tulisnya dalam surat yang menyentuh itu.
Mahasiswi Pintar dan Berprestasi
Pihak kampus melalui juru bicara UNS, Agus Riewanto, membenarkan bahwa Devita adalah mahasiswa aktif Prodi D4 K3 angkatan 2021 dan penerima beasiswa KIP-K.
Ia bahkan memiliki IPK 3,8 dan telah menyelesaikan ujian tugas akhir, tinggal menunggu proses wisuda.
Agus menegaskan bahwa tindakan Devita tidak terkait dengan tekanan akademik, melainkan murni akibat kondisi kesehatan mental yang dialaminya.
Upaya Pencarian Terus Berlanjut
Hingga kini, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, dan relawan masih menyusuri Bengawan Solo dari Jembatan Jurug menuju hilir untuk menemukan korban.
Sementara itu, barang-barang pribadi Devita diamankan oleh pihak kepolisian untuk keperluan penyelidikan.