Tak hanya Jakarta, wilayah selatan Indonesia seperti Sumatera Selatan, Jawa bagian selatan, Bali, NTT, dan NTB juga mengalami penurunan suhu lebih signifikan.
Hal ini dipicu oleh aliran Angin Monsun Australia yang membawa udara dingin dari benua tersebut, yang sedang mengalami puncak musim dingin.
"Pada bulan Juli juga merupakan puncak musim dingin Australia sehingga udara dinginnya mengintrusi masuk wilayah Jawa Bagian Selatan hingga Bali, NTT dan NTB," tutur BMKG.
Baca Juga: HUT Bhayangkara ke-79, DLH DKI Jakarta Kerahkan 1.262 Petugas Kebersihan
Antisipasi Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Meski suhu dingin terasa nyaman, fluktuasi suhu antara siang dan malam dapat memengaruhi daya tahan tubuh.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena ini, warga diharapkan dapat lebih siap menghadapi cuaca dingin yang diprediksi masih akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan.