Syarif juga menegaskan, kabar tersebut merupakan hoaks dan bentuk penyebaran informasi palsu yang berpotensi menyesatkan.
Dalam kesempatan tersebut, Kompol Syarif mengingatkan, masyarakat agar tidak sembarangan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Ia menekankan, pentingnya melakukan klarifikasi atau tabayyun sebelum mempercayai dan menyebarluaskan informasi, apalagi jika berkaitan dengan tokoh publik seperti Presiden RI.
"Hoaks itu. Mari kita bersama-sama lebih bijak dalam menerima dan membagikan informasi," ucapnya.
Pihaknya juga mengingatkan bahwa, menyebarkan berita bohong tidak hanya merugikan pihak yang diberitakan, tetapi juga masyarakat secara luas karena bisa menciptakan kegaduhan sosial.
Sebelumnya, ayahanda Gibran Rakabuming Raka sendiri memang sempat dikabarkan mengalami alergi kulit usai melakukan kunjungan kerja ke Vatikan.
Alergi tersebut menyebabkan peradangan pada bagian wajah dan tubuh, namun kondisi tersebut tidak membahayakan dan saat ini sedang dalam masa pemulihan.
Kompol Syarif menegaskan, tidak ada penyakit serius yang menyertai kondisi Jokowi selain alergi tersebut.
Hal ini bertolak belakang dengan narasi video hoaks yang menyebutkan bahwa Jokowi sedang dalam kondisi kritis.