BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat di Kabupaten Bogor, dalam dua hari terakhir merasakan cuaca yang lebih dingin dari biasanya, disertai kabut tipis yang menyelimuti sejumlah wilayah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, bahwa kondisi ini merupakan hasil kombinasi dari suhu udara yang rendah, kelembapan tinggi, dan terbatasnya pemanasan permukaan akibat tutupan awan tebal.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Bogor, Hadi Saputra, menyebutkan bahwa sejak Sabtu, 28 Juni 2025, suhu udara di sejumlah titik Jabodetabek mengalami penurunan.
Data menunjukkan suhu di Jakarta Utara dan Kota Baru Cikampek berada di kisaran 23,1°C, Jakarta Timur 23,3°C, dan Depok paling rendah yaitu 22,1°C.
Turunnya suhu ini dipicu oleh hujan yang mengguyur wilayah Jabodetabek secara merata pada 28 Juni, serta hujan ringan dan langit mendung pada 29 Juni.
Baca Juga: BMKG Jelaskan Hujan Guyur Jakarta saat Musim Kemarau
Selain itu, tingkat kelembapan yang mencapai lebih dari 90 persen turut menyebabkan munculnya kabut tipis di malam dan pagi hari.
“Kabut ini merupakan indikasi stabilitas udara di dekat permukaan yang dalam kondisi lembap dan dingin,” terang Hadi saat dikonfirmasi, Senin, 30 Juni 2025.
BMKG memperkirakan fenomena kabut dan cuaca dingin ini akan terus berlangsung beberapa hari ke depan di wiliyaha Bogor dan sekitarnya.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, seperti aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO), Outgoing Longwave Radiation (OLR), dan gelombang Rossby, potensi pembentukan awan hujan tetap tinggi di wilayah barat dan tengah Pulau Jawa.
“Dengan kondisi atmosfer saat ini, cuaca lembap, berawan, dan dingin masih berpeluang terjadi, khususnya pada malam hingga pagi hari,” tambahnya.