Baca Juga: Modul PPG Guru Tertentu 2025 Tervalidasi, Ini 5 Langkah yang Harus Dilakukan
Kunci Jawaban Modul 2 Topik 1 PPG 2025
Berikut 3 dari 10 soal esensial beserta penjelasannya:
- Siapa yang Perlu Mempelajari Keterampilan Sosial Emosional di Sekolah?
Jawaban:
- C. Peserta didik dan semua orang dewasa di sekolah (guru, tenaga kependidikan).
Alasan: PSE bersifat kolaboratif. Guru yang mampu mengelola emosi dapat menjadi role model, sementara staf sekolah yang terlatih mendukung konsistensi penerapan nilai-nilai positif.
- Mengapa PSE Penting bagi Keberhasilan Akademik?
Jawaban:
- E. Karena keterampilan sosial emosional berdampak pada keberhasilan akademis.
Data Pendukung: Studi CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) membuktikan siswa dengan PSE kuat memiliki nilai 11 persen lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
- Hubungan PSE dengan Profil Pelajar Pancasila
Jawaban:
- A. PSE menguatkan pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Contoh: Nilai gotong royong dan kemandirian dalam Pancasila terwujud melalui latihan kerja tim dan regulasi diri dalam PSE.
Dampak PSE di Lingkungan Luas
PSE tidak hanya bermanfaat di sekolah, tetapi juga untuk:
- Masyarakat: Mengurangi konflik sosial (Jawaban No. 10: Pernyataan A tidak relevan karena PSE fokus pada kesehatan mental, bukan fisik).
- Guru: Menurunkan risiko burnout (Jawaban No. 9: Opsi C kurang tepat karena fokus PSE pada pengembangan diri pendidik, bukan interaksi satu arah).
Tips Menerapkan PSE di Sekolah
- Mulai dari Diri Sendiri: Guru perlu latihan mindfulness sebelum mengajarkannya ke siswa.
- Integrasikan ke Kurikulum: Gunakan metode role-play atau diskusi kasus.
- Kolaborasi dengan Orang Tua: Sosialisasi pentingnya PSE melalui pertemuan wali murid.
Baca Juga: Apakah Pendaftaran PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2025 Sudah Dibuka? Cek Faktanya!
Pembelajaran Sosial Emosional adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi resilien dan berkarakter.
Modul 2 Topik 1 PPG 2025 menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menyiapkan pendidik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga secara emosional.