Ilustrasi Kesehatan Mental. (Sumber: Freepik)

GAYA HIDUP

Stop Menyangkal! Ini 5 Langkah Efektif Hadapi Masalah Kesehatan Mental

Kamis 26 Jun 2025, 18:43 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kesehatan mental kini menjadi isu yang semakin mendapatkan perhatian, namun stigma dan kesalahpahaman masih menyelimuti masyarakat.

Banyak orang yang merasa harus menyembunyikan kondisi psikologisnya karena takut dianggap lemah, berlebihan, atau bahkan tidak bersyukur.

Padahal, gangguan kesehatan mental bukanlah kegagalan pribadi, melainkan kondisi medis yang nyata.

Sama seperti penyakit fisik, gangguan mental memerlukan pemahaman, dukungan, dan perawatan yang tepat.

Jika kamu sedang merasa tertekan, cemas, putus asa, atau kehilangan kendali atas emosi, penting untuk tahu bahwa kamu tidak sendiri.

Dukungan, strategi, dan pendekatan yang tepat bisa membantu mengatasi masalah kesehatan mental secara bertahap dan berkelanjutan.

Langkah Efektif Menghadapi Masalah Mental

Berikut beberapa langkah penting yang bisa dilakukan untuk menghadapi masalah kesehatan mental seperti dikutip dari kanal YouTube Psych2Go.

1. Penerimaan Radikal

Langkah pertama yang paling krusial dalam menghadapi masalah kesehatan mental adalah penerimaan.

Banyak orang mencoba menolak kenyataan, berpura-pura semuanya baik-baik saja, menutup-nutupi kondisi emosional mereka bahkan dari diri sendiri.

Konsep radical acceptance atau penerimaan secara total diperkenalkan oleh Marsha Linehan, pencetus Dialectical Behavior Therapy (DBT).

Penerimaan ini bukan berarti menyerah, tapi mengakui kenyataan tanpa perlawanan emosional yang menguras energi.

Dengan menerima kondisi mental apa adanya, kamu akan lebih mudah memahami kebutuhan dirimu sendiri dan menemukan strategi pemulihan yang tepat.

Mengakui bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja adalah bentuk kekuatan, bukan kelemahan.

2. Bangun Dukungan Sosial

Setelah bisa menerima kenyataan, langkah selanjutnya adalah mencari koneksi.

Salah satu tantangan terbesar dalam pemulihan mental adalah rasa kesepian.

Banyak yang takut membuka diri karena takut dihakimi atau diremehkan. Kenyataannya, dukungan sosial sangat penting dalam proses penyembuhan.

Teman, keluarga, atau pasangan bisa menjadi tempat berbagi yang aman jika mereka memahami dan mendukungmu.

Selain itu, kamu juga bisa mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater.

Jika belum siap ke profesional, ada pula peer support group, tempat di mana kamu bisa bertemu dengan orang-orang yang punya pengalaman serupa.

Di sana, kamu bisa saling mendukung dan belajar dari pengalaman masing-masing.

3. Jangan Takut dengan Obat

Salah satu stigma terbesar yang masih mengakar adalah takut minum obat psikiatri.

Padahal, jika kamu punya tekanan darah tinggi, kamu akan diberi obat untuk itu. Lalu mengapa berbeda saat yang sakit adalah pikiran?

Psikiater Dr. Daniel Amen menegaskan, kesehatan mental adalah kesehatan otak, dan penggunaan obat dalam beberapa kasus sangat wajar serta bisa sangat membantu.

Jangan biarkan stigma menghalangi jalanmu menuju keseimbangan dan ketenangan.

4. Prioritaskan Waktu untuk Diri Sendiri

Dalam kehidupan yang serba sibuk, kesehatan mental sering kali menjadi prioritas terakhir.

Kita lebih sibuk memenuhi deadline, mengurus keluarga, atau menghadiri acara sosial, hingga lupa merawat diri sendiri.

Padahal, me time adalah kebutuhan mental yang sah. Cobalah menjadwalkan waktu pribadi seperti kamu menjadwalkan rapat penting.

Baca buku, menulis jurnal, berolahraga ringan, mendengarkan musik, atau sekadar tidur siang bisa menjadi cara ampuh mengisi ulang energi emosional.

Terapis Jan Zandbelt menyebut, waktu santai bukanlah kemewahan, melainkan bagian penting dari kesejahteraan psikologis.

Jangan merasa bersalah untuk beristirahat. Merawat diri sendiri bukan egois, melainkan langkah awal menuju pemulihan.

5. Latihan Napas dan Mindfulness

Ketika pikiran terasa kacau dan emosi sulit dikendalikan, teknik pernapasan bisa menjadi alat bantu paling mudah, murah, dan efektif.

Hanya dengan menarik dan menghembuskan napas secara sadar, kamu bisa mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang menenangkan tubuh.

Penelitian dari Frontiers in Human Neuroscience menunjukkan pernapasan dalam dan teratur dapat meningkatkan aktivitas bagian otak.

Jika kamu atau orang di sekitarmu mengalami gangguan mental, jangan ragu untuk menghubungi tenaga profesional atau layanan kesehatan terdekat.

Tags:
gangguan mentalkesehatan gangguan kesehatan mentalgangguan kesehatanKesehatan Mental

Mutia Dheza Cantika

Reporter

Mutia Dheza Cantika

Editor