Tangkap layar rekaman CCTV warga yang memperlihatkan seorang anak berkebutuhan khusus penjual risol di Tangsel, diduga jadi korban eksploitasi orang tua.

JAKARTA RAYA

PPA Tangsel Ungkap Fakta Luka di Tubuh Anak Penjual Risol Akibat Disiksa Ibu Kandung

Selasa 24 Jun 2025, 16:39 WIB

PAMULANG, POSKOTA.CO.ID - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkap fakta di balik kasus eksploitasi dan kekerasan terhadap seorang anak remaja penjual risol yang sebelumnya viral di media sosial.

Korban berinisial N, 15 tahun, tersebut, merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang sempat ramai diperbincangkan karena diduga mengalami kekerasan fisik dari ibu tirinya.

Namun, fakta baru kini terkuak. Pihak PPA melalui UPTD PPA Kota Tangsel, Tri Purwanto menyatakan, bahwa kekerasan fisik yang dialami N diterima melalui ibu kandungnya.

“Sebetulnya kekerasan fisik yang dialami N bukan dari ibu tirinya, tapi ibu kandungnya,” kata Tri kepada Poskota saat dikonfirmasi pada Selasa, 24 Juni 2025.

Baca Juga: Anak Penjual Risol Keliling di Tangsel yang Viral Tinggal Bersama Ibu Tiri

Tri menjelaskan, saat ini kondisi N sudah dalam keadaan baik sejak diamankan di rumah perlindungan PPA Tangsel.

"Kondisinya baik, cuma enggak mau pulang ke rumahnya. Kalau kata pemilik rumah tempat dia menumpang kemarin, dia datang dalam keadaan basah kuyup karena hujan, tapi sudah dikasih baju ganti dan dibersihkan badannya," lanjutnya.

Saat ini, PPA Tangsel juga telah memberikan pendampingan berupa konseling serta pemeriksaan kesehatan kepada N.

“Kita sudah lakukan konseling kepada korban dan juga pemeriksaan kesehatan. Kondisinya sekarang semakin baik, termasuk psikologisnya,” katanya.

Terkait kelanjutan penanganan kasus ini, PPA Tangsel masih akan mendalami lebih lanjut dari hasil konseling mendalam yang tengah berlangsung. Layanan konseling pun tak hanya diberikan kepada N, tapi ke ibu kandungnya juga.

"Untuk langkah selanjutnya kita lihat dari hasil konseling yang sedang berjalan ya, karena kami baru melakukannya sekali untuk N dan ibunya," ujarnya.

Menurut hasil pendampingan sementara, Tri menyebut bahwa korban N mengaku merasa lelah berdagang dan lebih ingin bermain seperti anak-anak seusianya.

Baca Juga: Anak Penjual Risol Keliling di Tangsel yang Viral Tinggal Bersama Ibu Tiri

Ia juga sempat mengenyam pendidikan di sekolah umum hingga kelas 4 SD, namun berhenti karena belum bisa membaca dan menulis.

"N ini memang ABK, dengan usia 15 tahun tapi perilakunya masih seperti anak usia 10-12 tahun. Masih ingin bermain. Dia pernah sekolah sampai kelas 4 SD, tapi tidak lanjut karena belum bisa baca tulis," jelasnya.

Selanjutnya, perkembangan kasus ini akan ditangani oleh PPA Tangsel yang tak luput dari komunikasi antara Kementerian Sosial dan Polres Tangsel.

Harapannya, dengan kerja sama yang terjalin dapat memberikan perlindungan lebih lanjut serta akses pendidikan dan rehabilitasi yang layak bagi N. (CR-1)

Tags:
anak penjual risol tangselanak berkebutuhan khusus korban eksploitasikekerasan anakPPA Tangsel

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor