POSKOTA.CO.ID – Baru-baru ini, sebuah cuplikan pidato Bernie Sanders kembali mencuri perhatian publik.
Reaksi keras sang politisi senior ini mengemuka ketika pernyataan kontroversial mantan Presiden Donald Trump mengenai serangan nuklir di Iran mencuat ke permukaan.
Keseluruhan insiden ini menghadirkan perdebatan hangat mengenai wewenang dan prinsip konstitusional, terutama dalam pengambilan keputusan militer di Amerika Serikat.
Baca Juga: Netanyahu: Respons Israel atas Serangan Iran Akan Bersifat Otonom
Pernyataan Kontroversial dari Donald Trump
Dalam sebuah pernyataan yang mengundang kehebohan, mantan Presiden Donald Trump mengklaim bahwa serangan terhadap tiga situs nuklir di Iran telah berhasil dilaksanakan.
Menurut Trump, serangan itu merupakan suatu keberhasilan besar dalam strategi militernya.
Namun, klaim tersebut segera menimbulkan reaksi pedas dari beberapa pihak yang menganggap bahwa sebuah tindakan militer besar tidak semestinya diambil secara sepihak tanpa dukungan legislatif.
Baca Juga: Cara dan Link untuk Mengecek Pencairan Bansos PKH Tahap 2 Tahun 2025, Simak Panduannya!
Penolakan Tegas Bernie Sanders
Saat menyikapi klaim tersebut, Bernie Sanders dengan tegas mengungkapkan kekhawatirannya.
Ia menekankan bahwa hak untuk menyatakan perang bukanlah kewenangan presiden melainkan wewenang Kongres Amerika Serikat.
Menurutnya, keputusan militer yang sangat strategis seharusnya melalui proses demokratis dan pertimbangan bersama agar tidak menggerogoti prinsip-prinsip konstitusional negara.
Penolakannya terhadap pernyataan Trump menjadi sorotan utama dalam pidatonya.
Baca Juga: Iran Gunakan Drone Shahed 129 dan 136 dalam Serangan ke Israel, Ini Spesifikasinya
Makna di Balik Seruan "No More War"
Tidak hanya menyuarakan ketidaksetujuan dengan pernyataan tersebut, kerumunan yang hadir dalam acara pidato Bernie dengan lantang mengumandangkan seruan "No More War."
Secara harfiah, seruan ini berarti "tidak ada perang lagi." Ungkapan sederhana tersebut mengandung makna mendalam: keinginan kuat untuk menghindari konflik yang bereskalasi dan penolakan terhadap keputusan militer sepihak yang bisa menjerumuskan dunia ke dalam perang besar.
Seruan ini pun menjadi simbol harapan masyarakat agar setiap kebijakan yang berkaitan dengan perang harus didasarkan pada pertimbangan matang dan demokratis.