Faktor Cuaca Picu Kenaikan Harga Cabai dan Sayur di Pasar Tradisional

Senin 23 Jun 2025, 10:38 WIB
Suasana di pasar tradisional Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin, 23 Juni 2025. Harga cabai dan sayur alami kenaikan. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Suasana di pasar tradisional Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin, 23 Juni 2025. Harga cabai dan sayur alami kenaikan. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sejumlah harga bahan pokok di pasar tradisional melambung, terutama cabai dan sayur.

Di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, harga cabai rawit merah kini mencapai Rp100 ribu per kilogram.

"Rawit merah Rp100 ribu per kg, naik ini harganya," kata Mujim, pedagang tradisional, Senin, 23 Juni 2025.

Jenis cabai lain seperti cabai merah besar, cabai ijo besar, cabai keriting ijo, dan keriting merah juga mengalami kenaikan hingga Rp60 ribu per kilogram. Biasanya, harga cabai tersebut berkisar Rp30-40 ribu per kilogram.

"(Kenaikan harga) sudah sejak tiga hari lalu, dari hari Jumat lah, cabai udah mulai naik," ungkap Mujim.

Baca Juga: Momentum Nataru, Harga Daging Sapi Mulai Merangkak Naik Bersama Bahan Pokok Lainnya

Kenaikan juga terjadi pada tomat dan daun seledri. Tomat dijual Rp28 ribu per kilogram, sementara seledri mencapai Rp80 ribu per kilogram.

"Kemarin seledri malah sempat Rp100 ribu per kg, sekarang mulai turun Rp80 ribu per kg," jelas Mujim.

Mujim menyebut faktor cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab kenaikan harga karena petani gagal panen.

"Biasanya karena cuaca, hujan, petaninya jadi gagal panen, harga jadi pada naik," ujarnya.

Sementara itu, pembeli Meli, 36 tahun, mengaku kaget dengan kenaikan harga yang signifikan dua hari terakhir.

"Kayak kemarin, pas saya belanja tau-tau harganya cabai naik, nah saya kaget juga tuh," kata dia.

Baca Juga: Harga Sewa Ruko hingga Biaya Bahan Pokok Mahal, 200 Warteg di Jaktim Gulung Tikar

Untuk mengakali kenaikan harga, Meli mengurangi jumlah pembelian, dari satu kilogram menjadi setengah kilogram.

"Paling diakalinnya gitu ya, dikurangin aja pembeliannya," ujarnya.

Meli berharap kenaikan harga bahan pokok tidak terlalu tinggi agar tidak memberatkan ekonomi keluarga.

"Kalau saya sih biar harganya naik gak terlalu tinggi aja, karena kan namanya ekonomi, kalau lagi gak ada pusing juga kan," tutupnya.


Berita Terkait


News Update