Ezra, pelaku penganiayaan terhadap ibu kandungnya sendiri di Bekasi ditahan Polres Metro Bekasi Kota. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Pilih Jalur Hukum, Meilanie Mengaku Trauma Berat Usai Dianiaya Anak Kandung

Minggu 22 Jun 2025, 19:44 WIB

BEKASI TIMUR, POSKOTA.CO.ID - Luka fisik dan batin masih membekas di hati Meilanie, 46 tahun, ibu malang yang menjadi korban kekerasan anak kandungnya sendiri di Perumahan Irigasi, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Ia mengaku trauma berat dan tak sanggup lagi berhadapan langsung dengan anaknya, Ezra, 23 tahun, yang tega menghajarnya hingga babak belur. Dirinya memilih untuk menempuh jalur hukum karena tidak sanggup dengan perilaku anaknya tersebut.

"Dia (Ezra) menyerang saya tanpa ampun. Kepala saya sampai sekarang masih terasa baal (mati rasa). Saya takut ketemu anak saya, trauma," ungkap Meilanie saat ditemui di rumahnya, Minggu, 22 Juni 2025.

Menurut Meilanie, Ezra mengamuk seperti orang kerasukan. Hampir seluruh tubuhnya menjadi sasaran pukulan sang anak, mulai dari kepala, punggung, pinggang, hingga kaki. Ia bahkan tak mampu melawan karena terkejut dan ketakutan.

Baca Juga: Ibu di Bekasi Disiksa Anak Kandung karena tak Mampu Beri Uang Rp30 Ribu, Meilanie: Saya Sudah tak Sanggup

"Dia pukul kepala saya. Belakang punggung dan paha saya sampai biru. Bengkak sampai hari ini. Kemarin pas kejadian belum muncul memar," tuturnya.

Dalam rekaman CCTV yang viral di media sosial, Ezra juga melayangkan sandal ke arah ibunya. Bahkan, sebuah lemari kaca tiga pintu ikut hancur ketika seorang tetangga berusaha melerai aksi brutal tersebut.

"Lemarinya sampai pecah. Padahal saya niat mau jual untuk makan. Tapi sekarang sudah nggak laku," kata Meilanie.

Meski awalnya tak ingin melibatkan pihak berwajib, rasa takut yang terus menghantui membuat Meilanie mantap untuk melaporkan anaknya demi memberi pelajaran.

"Mungkin ini waktu yang tepat untuk kasih dia pelajaran. Saya udah nggak sanggup lagi dengan perilakunya," ucapnya meilanie dengan suara bergetar.

Lebih dari sekadar luka fisik, Meilanie mengaku terpukul secara batin. Perasaan gagal sebagai ibu terus menghantuinya. Sejak bercerai dari suaminya, Meilanie membesarkan Ezra seorang diri.

"Saya merasa gagal mendidik dia. Apalagi saya pisah sama ayahnya sejak dia kecil. Dia sering ngomong, kenapa hidupnya nggak seperti anak-anak lain yang punya keluarga utuh dan hidup berkecukupan," ujar Meilanie.

Akan Pindah ke Garut atau Karawang

Usai kejadian ini, Meilanie berniat pulang kampung ke Garut atau Karawang untuk menenangkan diri. Ia berniat untuk melanjutkan hidup baru di tempat lainnya mengingat rumah yang saat ini ia tempati juga dalam kondisi di lelang atau akan di jual.

"Mungkin setelah ini mau pindah ke Garut atau Karawang. Saya ingin hidup lebih tenang. Biar anak saya merasakan bagaimana nggak ada bundanya," katanya.

Meilanie mengatakan saat adiknya menjenguk Ezra di kantor polisi, sang anak sempat menyampaikan permintaan maaf. Namun Meilanie mengaku hatinya belum bisa menerima.

Baca Juga: Anak Aniaya Ibu Kandung hingga Babak Belur di Bekasi, Pelaku Diringkus Polisi

"Katanya, 'Maafin aku ya, Bun'. Tapi hati saya masih sakit. Mungkin ini waktu yang tepat untuk kasih pelajaran buat dia," tutur Meilanie menirukan ucapan anaknya.

Sejak insiden itu, Meilanie tak bisa tidur nyenyak. Terbayang-bayang saat Ezra memukuli tubuhnya yang tak berdaya.

"Saya nggak sanggup lagi. Kalau dibiarkan, takut suatu hari dia ulangi lagi," ucap Meilanie.

Kini, kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Ezra tengah ditangani Polres Metro Bekasi Kota.

Pemuda yang tega pukuli ibu kandungnya sendiri itu sudah ditahan dan menjalani proses penyelidikan lebih lanjut guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. (CR-3)

Tags:
ibu disiksa anak kandung di bekasipenganiayaanMeilanieanak aniaya ibu kandung di bekasi

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor