Ini Jawaban Tepat dalam Hierarchical Control Sistem Pemadaman Offshore

Minggu 22 Jun 2025, 18:55 WIB
Hierarchical Control di Sistem Offshore: Mana Metode Pemadaman yang Paling Efektif? (Sumber: Pinterest)

Hierarchical Control di Sistem Offshore: Mana Metode Pemadaman yang Paling Efektif? (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Dalam operasi industri lepas pantai, risiko kebakaran bukan sekadar potensi ia merupakan ancaman nyata yang bisa menyebabkan kehilangan nyawa, kerusakan lingkungan, dan kerugian ekonomi besar.

Oleh karena itu, pengendalian kebakaran harus dilakukan dengan pendekatan bertingkat atau yang dikenal dalam dunia industri sebagai hierarchical control.

Pendekatan ini disusun berdasarkan efektivitas dan prioritas, dimulai dari upaya paling preventif hingga langkah terakhir berupa perlindungan personal.

Baca Juga: Ketua DPRD Jakarta Ajak Masyarakat Terlibat Aktif Selesaikan Masalah Banjir dan Macet

1. Eliminasi dan Pencegahan Risiko

Tingkatan pertama dalam hierarki adalah eliminasi, yaitu menghapus sama sekali sumber bahaya sebelum ia berkembang menjadi insiden. Dalam konteks offshore, ini berarti:

  • Menghindari penggunaan bahan bakar atau zat mudah terbakar di area yang berisiko tinggi.
  • Menyimpan tabung gas jauh dari area mesin atau dapur.
  • Melakukan inspeksi rutin pada kabel listrik, instalasi panas, serta mesin operasional.

Praktik ini sangat ditekankan dalam pedoman Levitt-Safety dan OHEAP UK, yang menegaskan pentingnya deteksi dini dan penghapusan sumber panas yang tidak diperlukan.

2. Substitusi Material dan Prosedur Berbahaya

Jika eliminasi tidak memungkinkan, maka diterapkan prinsip substitusi: mengganti bahan atau proses yang berisiko dengan yang lebih aman. Misalnya:

  • Menggunakan cairan dengan titik nyala tinggi (high flash point) sebagai bahan pendingin atau pelumas.
  • Mengganti komponen konduktor listrik dengan versi tahan api atau lebih stabil secara termal.
  • Menyesuaikan prosedur kerja agar tidak melibatkan pembakaran terbuka.

Sumber dari SafetyCulture dan ResearchGate menyatakan bahwa substitusi efektif untuk menurunkan potensi kebakaran tanpa mengganggu produktivitas.

3. Rekayasa Teknik (Engineering Control)

Langkah selanjutnya adalah rekayasa teknik, yakni menciptakan sistem perlindungan berbasis teknologi. Di area offshore, rekayasa ini diwujudkan dalam bentuk:

  • Fire Detection System: Sensor asap, detektor panas, dan alarm terintegrasi yang mendeteksi bahaya secara otomatis.
  • Sprinkler System dan Water Mist: Penyemprot otomatis berbasis air tekanan tinggi untuk meredam api di tahap awal.
  • Fire-rated Partition: Sekat ruangan yang tahan terhadap suhu ekstrem guna mencegah penyebaran api.
  • Ventilasi Tahan Api: Sistem ventilasi yang mencegah asap masuk ke ruang penyelamatan dan akomodasi kru.

Pedoman dari ScienceDirect dan Offshore Energies UK (OEUK) merekomendasikan semua platform migas untuk menerapkan kontrol teknis ini sebagai sistem pertahanan utama.

4. Kontrol Administratif

Meski teknologi sudah canggih, pengendalian administratif tetap menjadi fondasi penting. Langkah-langkah yang umum diterapkan mencakup:

  • Pelatihan kebakaran untuk seluruh kru secara periodik, termasuk penggunaan APAR dan navigasi jalur evakuasi.
  • Penetapan jadwal inspeksi alat pemadam kebakaran dan pengecekan fungsi sensor.
  • Simulasi keadaan darurat minimal dua kali setahun.
  • Prosedur kerja standar (SOP) yang wajib diikuti dalam setiap kegiatan pengelasan, pengisian bahan bakar, atau pengoperasian alat berat.

Berita Terkait


News Update