Rekomendasi Kuliner di Tangsel: Soto Babat dan Ayam 68, Rasa di Atas Harga

Sabtu 21 Jun 2025, 17:13 WIB
Soto Babat dan Ayam 68, salah satu tempat kuliner di Ciputat Timur, Tangsel, yang recommended. (Sumber: POSKOTA | Foto: Ali Mansur)

Soto Babat dan Ayam 68, salah satu tempat kuliner di Ciputat Timur, Tangsel, yang recommended. (Sumber: POSKOTA | Foto: Ali Mansur)

Soto babat tetap dibanderol Rp15 ribu per porsi, sedangkan soto ayam Rp10 ribu per porsi. Alih-alih menaikkan harga, Ripno memutuskan untuk mengurangi porsi hidangan.

"Saya enggak tega menaikkan harga, kasihan pelanggan. Jadi, saya kurangi porsinya saja, apalagi sekarang penggemar soto babat tidak sebanyak dulu," ungkap pria asal Jepara, Jawa Tengah tersebut.

Baca Juga: Jelajahi Kuliner Khas Berbahan Durian

Meski porsi dikurangi, Ripno berkomitmen menjaga kualitas rasa agar pelanggan tetap puas. Keputusan ini tidak selalu mudah, karena beberapa pelanggan mengeluhkan porsi yang lebih kecil. Namun, Ripno berusaha menjelaskan tantangan ekonomi yang dihadapinya.

"Harapan saya, di kondisi ekonomi seperti sekarang, harga-harga bisa stabil dan tidak ada yang naik. Penjualan sekarang sulit, tidak seperti dulu," tutur Ripno dengan penuh harap.

Bertahun-Tahun Rasa Tak Pernah Berubah

Soto Babat dan Ayam 68, salah satu tempat kuliner di Ciputat Timur, Tangsel, yang recommended. (Sumber: POSKOTA | Foto: Ali Mansur)

Di tengah hiruk-pikuk Jalan WR Supratman, Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Soto Babat dan Ayam 68 menjadi magnet bagi pecinta kuliner tradisional.

Salah satu pelanggan setia, Lisa Sulistya, 26 tahun, mengaku, telah menjadikan warung soto ini sebagai tempat favoritnya sejak delapan tahun silam.

“Rasa soto di sini tidak pernah berubah, selalu konsisten. Saya tak pernah kecewa,” ungkap perempuan asal Kediri, Jawa Timur tersebut.

Bagi perempuan yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris itu, Soto Babat dan Ayam 68 adalah warung kaki lima dengan kelezatan makanan tradisional yang sulit ditandingi.

Ia mengaku lebih menyukai makanan tradisional seperti soto ketimbang fast food atau hidangan modern.

“Makanan cepat saji itu rasanya standar, kurang greget. Kalau soto di sini, bumbunya nendang, kuahnya kaya rasa, apalagi soto babatnya,” ucap Lisa.

Soto babat, dengan babat sapi yang empuk dan bebas bau, menjadi menu andalannya. Kuah santan yang creamy atau kuah bening yang segar, ditambah isian seperti tauge, kentang, emping, dan usus sapi, selalu sukses memanjakan lidahnya.


Berita Terkait


News Update