TAMBUN UTARA, POSKOTA.CO.ID - Irwansyah, 51 tahun, warga Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, mengaku sebagai keturunan Bupati Bekasi pertama, Haji Nausan.
Karena itulah, Irwansyah merasa berhak mendirikan bangunan warung kopi di atas lahan pengairan milik negara yang kini menjadi sasaran penertiban.
“Ini tanah warisan engkong saya. Engkong saya itu Haji Nausan, Bupati pertama Bekasi. Makanya saya berani bangun warung di sini,” ucap Irwansyah saat ditemui di lokasi pembongkaran, Rabu 18 Juni 2025.
Irwansyah menyebut bangunan permanen yang ia dirikan lima tahun lalu itu hanya digunakan sebagai tempat usaha jualan kopi dan makanan ringan. Sedangkan tempat tinggal, ia masih memiliki rumah pribadi di lokasi lain.
Baca Juga: 99 Bangunan Liar di Tambun Bekasi Dibongkar
“Ini mah buat warung doang, cuma tempat usaha. Tempat tinggal mah saya ada,” ujarnya.
Merasa sebagai generasi ketiga keturunan Haji Nausan, Irwansyah mengaku sangat terpukul karena kehilangan sumber penghasilan utama yang sudah ia jalani selama lima tahun terakhir.
“Saya di sini jualan kopi. Untungnya juga paling seribu-dua ribu. Sekarang kalau semua udah digusurin, dari mana saya bisa hidupin anak istri. Kalau udah tua, cari kerja susah,” keluhnya.
Irwansyah juga mengkritik keras proses penertiban yang dinilainya dilakukan tanpa persiapan matang. Surat perintah penggusuran baru ia terima sehari sebelum alat berat dikerahkan.
Dirinya bahkan belum sempat memindahkan barang-barang dari dalam warungnya, sambungan listrik dan air juga masih aktif saat penggusuran berlangsung.
“Kita enggak dikasih pemberitahuan jauh-jauh hari. Kemarin Pak Dedi datang ke sini cuma buat konten doang. Bilang suruh bongkar, tapi enggak jelas kapan waktunya,” katanya.
Baca Juga: Tempat Usaha di Tambun Bekasi Dirobohkan, Irwansyah Kecewa Berat
Karena teramat kecewa, Irwansyah bahkan menyebut bila makam leluhurnya, Haji Nausan, yang berada di area pengairan itu pun ikut akan dibongkar, ia mempersilakan.
“Kalau makam juga mau dibongkar, ya silakan bongkar aja sekalian,” sindirnya.
Kini, usai warung kopi miliknya rata dengan tanah, Irwansyah mengaku bingung harus memulai usaha dari mana lagi.
“Bingung saya mau usaha apa sekarang. Semua bangunan di jalan udah dibongkar,” pungkasnya. (CR-3)