Letusan ini memicu kepanikan warga di sekitar lereng gunung. Arsen Wepi (34), warga Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, mengaku mendengar suara gemuruh dahsyat. “Dari Hewa terlihat jelas. Kami semua terkejut, dengar suara gemuruh kuat sekali,” ujarnya.
Hujan kerikil dan abu vulkanik mengguyur permukiman, termasuk di Desa Watowara, Kecamatan Titehena. Konrardus Sang Angin, warga yang sedang berada di Maumere, melaporkan, “Dari wilayah Misir (Maumere) terlihat sangat jelas. Lewotobi Laki-laki erupsi lagi.”
Imbauan untuk Masyarakat Setempat
Badan Geologi mengeluarkan sejumlah imbauan:
- Evakuasi radius 7 km dari pusat erupsi, dengan perluasan 8 km ke sektor barat daya-timur laut.
- Waspada banjir lahar jika terjadi hujan lebat, khususnya di aliran sungai seperti Dulipali, Nobo, dan Hokeng Jaya.
- Gunakan masker untuk menghindari dampak abu vulkanik pada pernapasan.
- Tidak menyebarkan informasi tidak jelas dan mengikuti arahan pemerintah setempat.
Baca Juga: Apa Perbedaan Gunung Lewotobi Laki‑Laki dan Perempuan? Heboh Erupsi Hebat di NTT
Pemantauan terus dilakukan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki dan PVMBG, berkoordinasi dengan BPBD NTT.
Status Awas masih berlaku, dan masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi erupsi lanjutan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.
Tim ahli mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, namun waspada terhadap segala perkembangan dan mengikuti arahan evakuasi dari pihak berwenang.
Dengan status Awas yang masih berlaku, potensi erupsi susulan masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Masyarakat diharapkan mematuhi seluruh rekomendasi keselamatan dan segera melapor ke posko terdekat jika menemukan tanda-tanda bahaya baru di wilayah mereka.