Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 PPG 2025: Peran Guru dalam Pendidikan Nilai di Sekolah

Senin 16 Jun 2025, 15:32 WIB
Ilustrasi kunci jawaban cerita reflektif modul 3 bagi guru peserta PPG 2025. (Sumber: Freepik)

Ilustrasi kunci jawaban cerita reflektif modul 3 bagi guru peserta PPG 2025. (Sumber: Freepik)

Nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan toleransi harus diintegrasikan dalam setiap aspek pembelajaran dan interaksi di sekolah. Guru PABP dan Guru Pendidikan Pancasila memang memiliki peran sentral dalam mengajarkan nilai-nilai secara eksplisit sesuai kurikulum mereka.

Namun, guru mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, Seni Budaya, dll.) memiliki peluang besar untuk menanamkan nilai-nilai ini melalui konteks materi pelajaran, diskusi kelompok, penugasan, dan bahkan sekadar cara mereka berinteraksi dengan peserta didik dan sesama rekan guru.

Peran Guru dalam Pendidikan Nilai Sebagai seorang guru, saya memiliki peran krusial dalam pendidikan nilai. Pertama dan terpenting, saya harus menjadi teladan (role model).

Nilai-nilai lebih banyak ditangkap melalui contoh daripada sekadar ceramah. Saya berkomitmen untuk menunjukkan integritas, empati, disiplin, dan rasa hormat dalam setiap interaksi saya dengan peserta didik, rekan kerja, dan orang tua.

Baca Juga: Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 PPG 2025: Komitmen Menerapkan Pendidikan Nilai

Kedua, saya akan mengintegrasikan pendidikan nilai secara eksplisit maupun implisit dalam pembelajaran saya. Misalnya, dalam pelajaran yang saya ampuh, saya akan mengaitkan materi dengan nilai-nilai karakter, mengajak diskusi tentang dilema moral, atau memberikan tugas yang melatih tanggung jawab dan kolaborasi.

Strategi Komitmen Menjalankan Hasil Pembelajaran Sebagai bentuk komitmen dalam menjalankan hasil pembelajaran dari materi ini, saya akan menggunakan beberapa strategi internalisasi nilai, yaitu:

  • Konsistensi Pembiasaan: Saya akan memastikan nilai-nilai positif seperti antre, menjaga kebersihan, dan saling menghargai menjadi pembiasaan yang konsisten di kelas saya. Saya akan terus-menerus mengingatkan dan mengapresiasi peserta didik yang menunjukkan perilaku sesuai nilai tersebut.
  • Refleksi Diri dan Kelas: Saya akan secara rutin mengajak peserta didik untuk merefleksikan perilaku mereka dan mengaitkannya dengan nilai-nilai yang sedang dipelajari. Di akhir pelajaran atau minggu, kami bisa membuat jurnal singkat atau diskusi kelompok tentang bagaimana nilai-nilai tersebut telah diterapkan.
  • Kolaborasi Lintas Mata Pelajaran: Saya akan aktif berkomunikasi dengan rekan guru mata pelajaran lain untuk mencari cara mengintegrasikan pendidikan nilai secara lintas kurikulum, sehingga pesan yang diterima peserta didik menjadi lebih kuat dan seragam.
  • Keterlibatan Orang Tua: Saya akan berusaha menjalin komunikasi yang lebih erat dengan orang tua untuk menyamakan persepsi dan strategi dalam menanamkan nilai, memastikan pendidikan nilai yang saya lakukan di sekolah berlanjut dan diperkuat di rumah.

Dengan strategi ini, saya berharap pendidikan nilai dapat berjalan lebih efektif dan holistik di sekolah.

Baca Juga: Kunci Jawaban Modul 2 Topik 4 PPG 2025: School Well-being dan Pembelajaran Sosial Emosional

Kunci Jawaban Alternatif 2

Siapa yang bertanggung jawab dalam pendidikan nilai di sekolah? Pendidikan nilai adalah tanggung jawab seluruh guru, bukan hanya guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti atau Pendidikan Pancasila.

Nilai-nilai karakter dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah, karena pendidikan nilai mencakup pembentukan sikap, perilaku, dan moral yang relevan di setiap aspek kehidupan. Semua guru memiliki peran sebagai teladan dan fasilitator dalam menanamkan nilai-nilai positif kepada siswa.

Peran dalam pendidikan nilai Sebagai guru, peran saya meliputi:

  • Teladan moral: Mempraktikkan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan disiplin dalam setiap tindakan.
  • Fasilitator pembelajaran nilai: Mengintegrasikan nilai-nilai ke dalam pembelajaran, misalnya mengajarkan kerja sama melalui proyek kelompok atau empati melalui diskusi kasus nyata.
  • Motivator: Memberikan dorongan kepada siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai tersebut melalui refleksi dan evaluasi pribadi.
  • Kolaborator: Bekerja sama dengan guru lain, orang tua, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penguatan nilai.

Berita Terkait


News Update