"Tentunya, keberadaan HIPMI di Cimahi sendiri, merupakan langkah yang disinergikan dengan Pemkot Cimahi. Intinya, membidik Potensi Cimahi dalam mengatasi pengangguranm," katanya.
Aria melihat potensi besar di Kota Cimahi yang belum sepenuhnya tergarap. Ia pun menekankan jangan hanya fokus pada penjualan di Cimahi, melainkan juga berani berekspansi ke luar.
Menurutnya, visi ini sejalan dengan upaya menekan angka pengangguran di Cimahi. Kata dia, dengan membesarnya usaha anggota HIPMI, secara otomatis akan tercipta lebih banyak lapangan kerja di Kota Cimahi.
“Dengan kepengurusan yang besar serta mayoritas anggotanya yang telah memiliki usaha mapan, menjadi modal kuat HIPMI Cimahi untuk berkembang dan membuka lapangan kerja,” ungkapnya.
Baca Juga: Armor Toreador Jadi Pelaku KDRT, HIPMI Jabar Angkat Suara
Sementara itu, melanjutkan kurikulum dari kepengurusan sebelumnya, HIPMI Kota Cimahi mengusung visi "Bangkit, Maju, dan Berkibar".
Aria menjelaskan kriteria dari masing-masing tingkatan: "Bangkit" untuk pengusaha dengan pendapatan Rp20 juta/bulan, "Maju" untuk Rp50 juta/bulan, dan "Berkibar" untuk Rp100 juta/bulan.
"Kita akan klasifikasi mana pengusaha yang penghasilannya Rp20 juta, Rp50 juta, Rp100 juta. Kalau yang Rp20 juta, kita dorong dan bantu keroyokan bagaimana bisa jadi Rp50 juta, yang Rp50 juta kita dorong lagi biar jadi Rp100 juta," kata Aria.
Ia menambahkan bahwa dirinya adalah bukti nyata dari keberhasilan program tersebut.
Sebagai langkah awal dalam 100 hari kerja, dirinya akan fokus pada pembentukan sekretariat HIPMI Kota Cimahi dan membuka kelas bimbingan kewirausahaan, serta menyediakan dukungan permodalan dan pemasaran bagi anggota.
“Intinya HIPMI akan tingkatkan kolaborasi strategis dengan Pemerintah Kota Cimahi,” jelasnya.
