"Aku rasa positif sih ya karena taman itu kan salah satu ruang terbuka yg itu memang masih belum dominan, masih dibeberapa titik," ujarnya.
Menurut dia, taman bisa menjadi ruang bagi masyarakat untuk berekspresi, salah satunya seperti membaca buku ataupun sekedar berolahraga.
Ia sedikit menambahkan jika lebih baik perpustakaan yang dibuka 24 jam ketimbang taman.
Baca Juga: Profil TikToker Sabyyna yang Viral Usai Jadi Korban Rasisme di Halte Transjakarta Taman Anggrek
"Aku rasa yang paling penting dibula 24 jam itu adalah perpustakaan. Lebih penting perpus daripada taman," kata dia.
Fatiyah, 25 tahun, menambahkan, khusus taman Langsat yang dibuka 24 jam, masih terdapat banyak kekurangan, salah satunya dari sisi penerangan.
"Kalau misalnya dibuka 24 jam diperbanyak aja lampunya kan kayak mengurangi kriminalitas dan sebagainya," katanya.
Di samping itu, penjagaan ketat juga perlu dilakukan jika taman dibuia 24 jam sebagai salah satu konsekuensi. Kalau bisa, kata Fatiyah, ada petugas yang selalu siaga.
Baca Juga: Ini Alasan Dipilihnya Taman Literasi Blok M Jadi Tempat Pencanangan HUT Ke-498 DKI Jakarta
"Mungkin ada yang ngejagain kalau ada tindakan yang tidak diinginkan bisa langsung lapor," jelas dia.
Pantauan di lokasi, siang, masyarakat masih banyak yang berakrivitas di taman langsat misalnya sekedar berolahraga dan duduk santai.
Tak hanya wahana bermain, di Taman Langsat pengunjung bisa menikamti pemandangan seperti misalnya burung yang berada disangkar.
