Di dalam negeri, Netanyahu berada di bawah tekanan besar dari publik dan koalisi pemerintahan yang menginginkan tindakan keras.
Terdapat tuntutan untuk tidak menunjukkan kelemahan di hadapan musuh geopolitik utama seperti Iran. Namun, realitas geopolitik menuntut pemikiran jangka panjang. Israel kini berada di ambang memilih antara melanjutkan siklus kekerasan atau membuka jalur diplomatik baru.
Sebagian analis Israel menyebut posisi Netanyahu saat ini sebagai "persimpangan kematian dan perdamaian." Keputusan politik yang diambil dalam beberapa hari ke depan berpotensi menentukan arah Timur Tengah dalam satu dekade mendatang.
Putin Ambil Peran: Rusia sebagai Mediator
Presiden Rusia, Vladimir Putin, turut masuk dalam pusaran diplomatik. Ia melakukan panggilan terpisah dengan Netanyahu dan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Dalam pembicaraan tersebut, Putin menekankan bahwa krisis yang sedang berlangsung harus diselesaikan melalui jalur diplomatik dan menghindari konfrontasi militer.
Rusia, yang memiliki hubungan dekat dengan kedua negara, dianggap oleh sejumlah pihak sebagai satu-satunya pihak luar yang dapat memainkan peran penengah. Namun, kredibilitas Rusia juga tengah diuji di tengah konflik berkepanjangan di Ukraina dan Suriah.
Dampak Global: Ancaman terhadap Stabilitas dan Energi Dunia
Peningkatan konflik antara Israel dan Iran tidak hanya berdampak pada keamanan regional, tetapi juga menimbulkan ancaman terhadap stabilitas global.
Kawasan Teluk yang menjadi jalur utama ekspor minyak dunia kini dalam status siaga tinggi. Harga minyak mentah dunia dilaporkan naik lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir sejak serangan Iran.
Para analis memperingatkan bahwa perang skala penuh akan memicu efek domino yang dapat menjangkau hingga Asia Tenggara dan Eropa.
Ketergantungan global terhadap energi dari Timur Tengah membuat setiap eskalasi militer di kawasan tersebut berpotensi menimbulkan krisis ekonomi global.
Baca Juga: 8 Bahan Alami yang Dapat Membantu Mengendalikan Gula Darah Tinggi pada Penderita Diabetes
Dilema Netanyahu: Balas Dendam atau Diplomasi?
Netanyahu kini menghadapi dilema besar: memilih jalur militer atau diplomatik. Di satu sisi, tekanan publik domestik menuntut aksi tegas. Di sisi lain, komunitas internasional mengingatkan bahwa satu langkah salah bisa menjerumuskan kawasan ke dalam kekacauan berskala besar.