POSKOTA.CO.ID - Kesemutan bisa terjadi karena berbagai faktor. Biasanya, kondisi ini muncul akibat terlalu lama berada dalam posisi tertentu, seperti duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.
Kesemutan adalah sensasi seperti tertusuk, terbakar, atau mati rasa di bagian tubuh tertentu, seolah ada banyak semut merayap di kulit. Dalam istilah medis, kesemutan disebut parestesia.
Menurut Era Catur Prasetya, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), kesemutan yang terjadi terus-menerus atau berulang bisa menjadi pertanda masalah kesehatan serius.
Dia menjelaskan bahwa kesemutan bisa muncul akibat aktivitas yang terlalu tegang dan dilakukan dalam waktu lama.
Baca Juga: Waspadalah! 10 Ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal, Nomor 2 Mudah Merasa Lelah, Cek Tanda Lainnya!
Pada dasarnya, kesemutan adalah gejala gangguan sistem saraf sensorik karena aliran sinyal listrik di saraf tidak berfungsi dengan baik.
"Kesemutan yang disertai gejala lain perlu diwaspadai. Bisa jadi itu tanda awal suatu penyakit atau justru akibat penyakit yang sudah ada," jelas Catur, seperti dikutip dari situs UM Surabaya.
Penyebab Kesemutan yang Harus Diwaspadai
- Komplikasi Diabetes (Kencing Manis)
Jika kesemutan disertai rasa haus berlebihan, sering buang air kecil, penurunan berat badan meski nafsu makan tinggi, atau nyeri seperti ditusuk di telapak kaki, segera periksakan diri.
Bisa jadi ini gejala neuropati diabetik, komplikasi dari diabetes.
- Kekurangan Kalsium
Kalsium penting untuk kontraksi otot dan fungsi saraf. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram dan kesemutan, tetapi juga bisa menandakan masalah lain seperti gagal ginjal, kekurangan vitamin D, atau hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar paratiroid).
- Cedera atau Trauma Saraf
Kesemutan dan kram bisa terjadi setelah cedera, terutama di tulang belakang atau saraf tepi. Penanganannya memerlukan konsultasi medis dan fisioterapi untuk memulihkan fungsi saraf.
- Rheumatoid Arthritis (Rematik)