POSKOTA.CO.ID - Apa saja gejala penyakit asam urat yang bisa muncul pada usia muda? Yuk, kenali tandanya dan cari tahu penyebabnya di bawah ini!
Penyakit asam urat selama ini kerap dikaitkan dengan usia lanjut. Namun, fakta menunjukkan bahwa anak muda pun rentan mengalaminya.
Pola hidup yang kurang sehat, konsumsi makanan tinggi purin, dan minimnya aktivitas fisik menjadi pemicu utama meningkatnya kasus asam urat di rentang usia 20 hingga 30 tahun.
Karena kerap dianggap sebagai penyakit orang tua, banyak anak muda yang tidak menyadari gejalanya sejak dini. Padahal, mengenali tanda-tandanya sejak awal sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius.
Baca Juga: Manfaat Madu Bagi Kesehatan yang Sering Disebut dalam Al-Quran, Cegah Kanker dan Penyakit Jantung
Dalam kesempatan ini, MomsMoney akan mengulas gejala asam urat pada usia muda beserta penyebab yang mendasarinya. Yuk, disimak!
Gejala Asam Urat di Usia Muda
Mengutip informasi dari Hello Sehat, berikut adalah beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai:
- Nyeri Sendi Mendadak
Rasa nyeri yang muncul secara tiba-tiba, khususnya di pagi hari, adalah ciri khas dari serangan asam urat. Nyeri ini disebabkan oleh penumpukan kristal tajam di sendi, dan bisa berlangsung hingga 4–12 jam.
- Sendi Bengkak dan Terasa Lembut
Sendi bisa tampak bengkak dan terasa lunak saat disentuh akibat peradangan pada lapisan pelindung sendi akibat gesekan kristal asam urat.
- Kemerahan di Sekitar Sendi
Peningkatan aliran darah ke area peradangan menyebabkan kulit sekitar sendi tampak memerah.
- Sendi Terasa Hangat
Sendi yang meradang biasanya terasa panas karena respons sistem imun terhadap kristal asam urat yang menumpuk.
- Nyeri di Pinggul atau Punggung
Meski sering menyerang jempol kaki, asam urat juga bisa memicu rasa sakit di bagian punggung atau sendi panggul.
- Kekakuan Sendi
Jika tidak ditangani, serangan asam urat berulang bisa menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit digerakkan.
- Gejala Mirip Flu
Pada kasus berat, penderita bisa merasakan demam ringan, nyeri otot, dan kelelahan yang menyerupai flu.
- Munculnya Tophi
Tophi adalah benjolan keras di bawah kulit akibat akumulasi kristal asam urat. Biasanya muncul di jari, tumit, siku, atau telinga.
Penyebab Asam Urat pada Usia Muda
Menurut Ciputra Hospital, berikut beberapa faktor yang dapat memicu penyakit asam urat sejak muda:
- Obesitas atau Kelebihan Berat Badan
Lemak tubuh berlebih dapat meningkatkan produksi asam urat serta mengganggu pembuangannya lewat ginjal.
- Gaya Hidup Tidak Sehat
Merokok, konsumsi alkohol, dan pola tidur buruk berkontribusi terhadap naiknya kadar asam urat dalam tubuh.
- Riwayat Penyakit
Kondisi seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan ginjal turut mempersulit tubuh dalam membuang kelebihan asam urat.
- Penggunaan Obat Tertentu
Obat-obatan seperti diuretik dan aspirin dosis tinggi bisa menurunkan efektivitas ginjal dalam menyaring asam urat.
- Faktor Genetik
Riwayat keluarga yang memiliki asam urat meningkatkan risiko Anda mengalami hal yang sama.
- Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedentari menghambat proses pengeluaran asam urat melalui urine dan keringat.
- Pola Makan Tinggi Purin
Mengonsumsi daging merah, makanan laut, minuman manis, dan alkohol berlebihan bisa meningkatkan kadar asam urat.
- Cedera atau Prosedur Medis
Kerusakan jaringan akibat cedera atau operasi dapat melepaskan zat yang memicu peningkatan asam urat.
- Faktor Usia dan Jenis Kelamin
Laki-laki cenderung lebih berisiko mengidap asam urat lebih dini, karena pengaruh hormon testosteron terhadap produksi asam urat. Wanita memiliki perlindungan alami hingga menopause karena hormon estrogen.
- Konsumsi Gula Berlebih
Asupan fruktosa tinggi dari makanan manis dan minuman bersoda bisa meningkatkan produksi asam urat di tubuh.
Itulah berbagai tanda dan penyebab asam urat yang bisa dialami sejak usia muda.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit Kronis
Kini, penyakit ini tak lagi identik dengan usia tua saja. Pola hidup yang tidak seimbang menjadi faktor utama pemicunya.
Jika Anda mulai mengalami nyeri sendi disertai bengkak, kemerahan, atau kaku, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Langkah preventif seperti menjaga pola makan, rutin olahraga, dan cukup minum air putih dapat membantu menekan risiko komplikasi di kemudian hari.