POSKOTA.CO.ID - Hasyakyla Utami atau lebih dikenal dengan nama Kyla, kakak kandung dari mantan anggota JKT48, Adhisty Zara, tengah menjadi sorotan publik.
Nama Kyla viral di berbagai platform media sosial seperti X (sebelumnya Twitter) dan Instagram, setelah ia memposting serangkaian foto yang menunjukkan luka cakaran di bagian lehernya.
Unggahan tersebut sontak menimbulkan dugaan kuat bahwa Kyla tengah mengalami tindak kekerasan, meski hingga kini ia belum mengungkapkan secara rinci siapa pelaku di balik insiden tersebut.
Fenomena ini bukan hanya menimbulkan empati dari warganet, tetapi juga membuka diskusi lebih luas terkait kekerasan dalam hubungan interpersonal, batas privasi figur publik, hingga dinamika peran media sosial dalam mengadvokasi isu personal yang sensitif.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini Rabu 11 Juni 2025: Galeri24, Antam, dan UBS Naik Tipis
Fenomena Viral: Postingan Luka dan Dugaan Kekerasan
Pada Senin, 9 Juni 2025, Hasyakyla Utami memposting foto yang memicu kepanikan dan empati dari publik. Dalam unggahan tersebut, terlihat luka cakaran di bagian lehernya.
Ia menyertakan narasi singkat yang menyebut: "visum jg lama2 sumpah", mengindikasikan bahwa ia tengah menempuh jalur hukum atau setidaknya ingin mengumpulkan bukti sah atas dugaan kekerasan yang dialaminya.
Cuitan itu diunggah melalui akun X miliknya @kelincigemas77 dan segera menjadi viral. Beberapa saat setelahnya, ia kembali mengunggah foto luka cakaran tambahan, kali ini lebih dalam dan berada di leher bagian bawah.
Kyla juga menyebutkan bahwa dirinya akan terus mengumpulkan bukti. Namun tak lama setelah menjadi viral, seluruh unggahan tersebut tidak lagi ditemukan di akunnya.
Fenomena ini membuka tanda tanya besar di kalangan publik: apakah Kyla benar-benar menjadi korban kekerasan? Siapa pelakunya? Dan apakah ia akan mengambil langkah hukum?
Kronologi Cuitan Lanjutan dan Curahan Hati
Pada hari berikutnya, Selasa, 10 Juni 2025, Kyla kembali mencuit. Kali ini bukan foto, melainkan curahan hati. Ia menuliskan bahwa dirinya merasa sangat lelah karena terus memberi makan ego seseorang yang ia sebut sebagai "anak kecil".