Pendampingan ini termasuk saat melakukan pelaporan resmi kepada pihak kepolisian setempat.
Garuda Indonesia juga terus menjalin komunikasi dengan penumpang dan berkomitmen untuk menindaklanjuti insiden ini.
"Garuda Indonesia senantiasa berkomitmen menjaga kepercayaan penumpang dengan menghadirkan layanan yang mengedepankan aspek kepatuhan terhadap standar keselamatan dan keamanan penerbangan internasional," ujarnya.
Disebut Gagal Jaga Kepercayaan
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam menyoroti jika pihak Garuda Indonesia telah gagal menjaga kepercayaan dan menjamin keamanan para penumpangnya.
Ditambah jika dugaan kehilangan ponsel berjenis iPhone ini benar adanya dibawa oleh kru pesawat.
“Kru Garuda Indonesia telah gagal menjaga kepercayaan penumpang,” ucap Mufti dikutip dari keterangan resminya pada Rabu, 11 Juni 2025.
“Kalau benar iPhone tersebut terlacak di hotel tempat kru menginap dan kemudian dibuang, artinya budaya kerja di tubuh Garuda Indonesia sudah sangan kronis, layaknya kanker. Bukan hanya keuangan yang terus merugi, tetapi integritas SDM-nya bermasalah,” tambah Mufti.
Mufti berharap kejadian ini menjadi evaluasi bagi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini, agar hal serupa tidak lagi terjadi di masa yang akan datang.
Ia juga menyebutkan jika kasus penumpang kehilangan barang ini tidak terjadi satu kali, dan terus berulang.
“Garuda harus memperbaiki diri baik dari segi pelayanan maupun integritas perusahaan. Jika tidak, lama kelamaan akan ditinggalkan konsumen dan pastinya semakin merugi,” pungkasnya.