POSKOTA.CO.ID – Swasembada beras menjadi salah satu target penting bagi upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Swasembada beras merupakan kemampuan suatu negara atau wilayah untuk mencukupi kebutuhan berasnya sendiri tanpa harus bergantung pada impor.
Konsep inilah yang menjadi salah satu pilar utama dalam menjamin kecukupan pasokan pangan bagi masyarakat.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Baca Juga: Viral! Ernest Prakasa Hapus Akun X Usai Dihujat Soal Bahas Anggaran Jam Rolex Timnas
Apa Itu Swasembada Beras?
Menurut definisi yang diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, swasembada mengacu pada usaha mencukupi kebutuhan sendiri.
Secara khusus dalam konteks pangan, swasembada beras berarti ketersediaan beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara mandiri.
Dengan mencapai swasembada, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan luar negeri dan menjaga kestabilan harga serta pasokan beras nasional.
Baca Juga: Viral! Gara-Gara Merokok, Empat Jemaah Haji Indonesia Picu Kekacauan di Hotel Mekah
Kontributor Utama Produksi Beras Nasional
Jawa Timur telah menorehkan prestasi luar biasa dalam produksi padi. Pada tahun 2024, provinsi ini mencatat produksi sebanyak 9,27 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), yang apabila dikonversikan setara dengan 5,35 juta ton beras.
Dengan luas lahan panen mencapai 1,616 juta hektar, kontribusi Jawa Timur terhadap produksi beras nasional mencapai 17,44 persen.
Pencapaian ini menjadikan daerah ini sebagai salah satu garda terdepan dalam usaha mencapai swasembada beras di Indonesia.
Baca Juga: Viral! Tak Terima Disalip, Pria Diduga Arahkan Pistol ke Pengemudi di Tol Cipularang
Kisah Sukses Kabupaten Unggulan
Di antara wilayah di Jawa Timur, Kabupaten Ngawi layak mendapatkan apresiasi khusus.
Kabupaten ini berhasil mencatat produktivitas padi sebesar 6,22 ton per hektar, lebih tinggi dibandingkan rata-rata produktivitas provinsi sebesar 5,73 ton per hektar.
Keberhasilan Ngawi tidak hanya meningkatkan angka produksi, tetapi juga memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan sistem pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Peningkatan Produksi dan Cadangan Beras di Tahun 2025
Pada periode Januari hingga Juni 2025, Jawa Timur berhasil meningkatkan luas panen hingga 1,1 juta hektar, naik 13,06 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Produksi padi pun meningkat 16,64 persen menjadi 6,62 juta ton GKG. Percepatan dalam proses tanam dan persiapan menghadapi tantangan cuaca ekstrem menjadi kunci utama di balik peningkatan ini.
Selain itu, data menunjukkan Jawa Timur memiliki stok beras terbesar di Indonesia. Hingga 23 Mei 2025, cadangan beras di wilayah ini mencapai 868.208 ton, atau sekitar 22,45 persen dari total cadangan nasional.