BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Anak balita berusia 4 tahun korban tindak asusila di Medan Satria, Kota Bekasi, kembali mengalami gangguan psikologis seusai menjalani pemeriksaan atau Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
“Kondisi emosinya naik turun. Suka tiba-tiba marah, berkelahi, tidak mau main sama teman-temannya. Kadang tiba-tiba aktif, senang, terus sedih. Dia bilang, ‘takut, maunya sama ibun aja, ibun jangan kemana-mana," kata sang ibu, 28 tahun, di kediamannya, Selasa, 10 Juni 2025.
Sang ibu menjelaskan, sang anak menjadi sangat sensitif, bahkan tak mau jauh dari dirinya. Korban akan menangis bila ditinggal sebentar saja, berbeda dari sebelum kejadian.
“Kalau tidur saya tinggal sebentar saja, dia pasti langsung nangis. Padahal sebelumnya enggak begitu. Ini yang bikin saya tiap hari ikut nangis juga,” ucap dia.
Baca Juga: Guru SMP di Lebak Diduga Lakukan Asusila Murid
Kasus ini sempat mengalami hambatan di proses hukum. Ibu korban menyebut, laporannya sempat ditolak Polres Metro Bekasi Kota, karena pelaku masih di bawah umur.
"Hari Minggu saya datang buat laporan, tapi ditolak karena pelaku masih di bawah umur. Hari Selasa saya datang lagi, baru diterima,” ujarnya.
Meski demikian, tujuan kasus ini dilaporkan bukan untuk memenjarakan pelaku, tetapi rehabilitasi terhadap pelaku guna mencegah timbulnya korban lain.
“Saya sadar pelaku ini masih anak-anak, dan ngga mungkin dihukum. Tapi kalau dibiarkan saja di lingkungan, bisa nambah korbannya. Saya cuma mau dia direhabilitasi,” katanya.
Sejauh ini NDP mengaku sudah mendapatkan pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi. Namun, ia menyayangkan belum adanya perubahan signifikan pada kondisi psikis anaknya.