Belum ada penjelasan resmi dari manajemen Persib mengenai alasan keputusan ini. Namun, beberapa spekulasi muncul:
- Performanya di bawah standar: Statistik Kastaneer dinilai tidak mencerminkan kualitas striker Liga 1.
- Strategi tim yang berubah: Pelatih Hodak mungkin mengincar profil striker baru yang lebih cocok dengan skema permainan.
- Efisiensi kuota pemain asing: Persib kemungkinan ingin membuka slot untuk pemain impor yang lebih produktif.
Perjalanan Karier Kastaneer
Pemain berusia 29 tahun ini sebelumnya membela CD Castellon di Spanyol sebelum bergabung dengan Persib. Ia menjadi bagian dari Timnas Curacao setelah dinaturalisasi pada 2018. Namun, karier internasionalnya pun tidak terlalu menonjol.
Baca Juga: Mega Transfer Persebaya Surabaya: Penyerang Incaran Persib Dibajak, Rachmat Irianto Pulang
Arah Baru Persib di Bursa Transfer
Dengan kepergian Kastaneer, Persib diprediksi akan segera mengumumkan penggantinya. Kabar beredar bahwa manajemen sedang mempertimbangkan beberapa opsi, termasuk striker asal Amerika Selatan atau Eropa Timur.
Sementara itu, suporter Persib, Bobotoh, berharap manajemen bisa merekrut pemain yang lebih tajam di lini depan untuk mendukung ambisi juara di musim depan.
Apa Selanjutnya untuk Kastaneer?
Belum ada kabar mengenai klub tujuan sang striker. Namun, dengan pengalaman di Eropa dan Asia, ia mungkin akan kembali ke liga-liga tingkat menengah di Eropa atau mencoba peruntungan di Asia Tenggara.
Dengan kepergian Gervane Kastaneer, Persib Bandung kini memiliki kesempatan untuk merekrut striker asing baru yang lebih produktif. Langkah ini sekaligus menunjukkan keseriusan manajemen dalam membangun tim kompetitif untuk menghadapi Liga 1 2025/2026.
Sementara itu, perjalanan karier Kastaneer pasca-Persib masih menjadi tanda tanya besar. Apakah striker berpaspor Belanda ini akan kembali ke Eropa, atau justru mencoba peruntungan di liga Asia lainnya? Yang pasti, keputusan Persib melepasnya membuktikan bahwa performa adalah segalanya di dunia sepak bola profesional.