POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah strategis dalam mengembangkan sektor pariwisata dengan merancang konsep destinasi budaya berkelas di kawasan Trusmi, Cirebon.
Kawasan ini dikenal luas sebagai sentra batik khas Cirebon yang memiliki kekayaan budaya dan potensi ekonomi luar biasa.
Melalui pendekatan berkelanjutan, Dedi Mulyadi ingin mengangkat Trusmi menjadi kawasan wisata budaya yang tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga mancanegara.
Empat Pilar Pengembangan Wisata
Menurut Dedi Mulyadi, penataan kawasan Trusmi akan difokuskan pada empat aspek utama: perbaikan infrastruktur, pelestarian lingkungan, estetika kawasan, dan pembentukan karakter sosial masyarakat.
Strategi ini bertujuan menciptakan pengalaman wisata yang holistik dan berkesan.
Pertama, infrastruktur menjadi titik awal pembenahan. Akses jalan menuju Trusmi akan diperbaiki agar lebih layak dilalui dan nyaman bagi wisatawan.
Perbaikan jalan ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung mobilitas, tetapi juga meningkatkan nilai estetika kawasan.
Kedua, aspek lingkungan akan menjadi prioritas utama. Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya menjaga kelestarian alam agar sektor pariwisata tidak berdiri di atas degradasi lingkungan.
Baca Juga: Waspada Lonjakan Covid-19 di Asia Tenggara, Dedi Mulyadi Ingatkan Warga Jabar untuk Tidak Panik!
Kawasan wisata yang bersih, hijau, dan tertata akan meningkatkan daya tarik wisata serta menjaga keberlanjutan lingkungan jangka panjang.
Ketiga, keindahan dan estetika kawasan Trusmi juga menjadi sorotan. Penataan tata ruang, desain bangunan, dan ornamen budaya lokal akan dikembangkan dengan pendekatan arsitektur tradisional khas Cirebon yang harmonis dengan unsur modern.
Keempat, masyarakat sekitar diharapkan mampu membangun sikap ramah, bersih, dan terbuka terhadap wisatawan.
Menurut Dedi, keramahan warga menjadi faktor penentu kepuasan pengunjung dan dapat membangun citra positif daerah.
Pelibatan Masyarakat sebagai Kunci Keberhasilan
Dalam unggahan video melalui akun TikTok resminya @dedimulyadiofficial, Dedi menyampaikan pentingnya pelibatan aktif masyarakat dalam proyek revitalisasi ini.
Ia menekankan bahwa perubahan tidak hanya datang dari pembangunan fisik, tetapi juga transformasi sosial.
"Kalau lingkungan dan masyarakatnya tidak ramah, tidak bersih, tidak indah, ekonomi tidak akan datang dengan sendirinya. Justru bisa menimbulkan masalah seperti kemacetan atau polusi," ujar Dedi dalam video tersebut.
Ia juga mengimbau masyarakat setempat untuk menjaga sikap dan perilaku mereka, terutama terhadap wisatawan.
Suasana yang ramah, aman, dan bersahabat akan menciptakan kenyamanan bagi pengunjung dan mendorong kunjungan berulang.
Destinasi Budaya Berkelas Bertaraf Internasional
Dengan membidik pengunjung dari luar negeri, proyek Trusmi dirancang agar memenuhi standar destinasi wisata internasional.
Hal ini mencakup aspek fasilitas umum yang memadai, informasi multibahasa, serta layanan pemandu wisata yang profesional.
Dedi berharap kawasan ini akan menjadi representasi budaya lokal yang otentik namun berdaya saing global.
Kehadiran batik Trusmi sebagai produk unggulan diharapkan menjadi motor utama penggerak ekonomi kreatif berbasis budaya.
Meski proyek revitalisasi ini masih dalam tahap awal, komitmen Dedi Mulyadi menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi wisata Cirebon.
Ia optimistis bahwa dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata, kawasan Trusmi dapat menjelma menjadi destinasi unggulan di Jawa Barat.
Namun, hingga saat ini, lokasi pasti dari pusat pengembangan wisata budaya tersebut belum diumumkan secara detail.
Pemerintah Jawa Barat masih melakukan kajian menyeluruh guna memastikan bahwa setiap langkah pembangunan mempertimbangkan dampak sosial dan ekologis.