POSKOTA.CO.ID - Pemerintah resmi memulai penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) tahap kedua pada Juni 2025.
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) termin pertama untuk tahap ini telah diterbitkan pada 5 Juni lalu, menandai dimulainya proses pencairan dana senilai Rp4,64 triliun. Bantuan ini akan disalurkan kepada 6.488.882 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mulai 10 Juni mendatang.
Proses pencairan bansos tahap 2 sempat tertunda akibat libur Idul Adha dan cuti bersama. Namun, dengan telah turunnya SP2D, penyaluran dipastikan akan segera dilakukan secara bertahap oleh bank penyalur, termasuk BRI, BNI, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Bank Mandiri.
Masyarakat diharapkan bersabar dan memantau informasi resmi untuk mengetahui jadwal pencairan di wilayah masing-masing. Selain PKH, pemerintah juga memberikan bantuan tambahan berupa stimulus tunai Rp400.000 dan beras 10 kg per KPM.
Baca Juga: Bansos PKH Tahap 2 Juni 2025 Belum Cair? Ini Penyebab dan Jadwal Terbaru Penyaluran!
Langkah ini diambil untuk memperkuat daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Kementerian Sosial mengingatkan penerima agar tidak bergantung sepenuhnya pada aplikasi SIKS NG, melainkan aktif berkoordinasi dengan pendamping sosial setempat.
Detail SP2D PKH Tahap 2
Dokumen SP2D yang turun pada 5 Juni 2025 memuat rincian lengkap, meliputi:
- 6.488.882 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di seluruh provinsi.
- Total anggaran Rp4,64 triliun yang akan disalurkan melalui bank penyalur, yaitu BRI, BNI, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Bank Mandiri.
- Proses pencairan diperkirakan berlangsung bertahap hingga 13 Juni 2025, mengingat adanya libur Idul Adha dan cuti bersama.
Pentingnya Tidak Bergantung pada Aplikasi SIKS NG
Meski SP2D telah terbit, beberapa KPM melaporkan bahwa informasi di aplikasi SIKS NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation) belum diperbarui.
Kemensos menegaskan bahwa aplikasi ini bersifat monitoring internal dan tidak selalu menampilkan status pencairan secara real-time.
"Banyak bantuan yang sudah masuk ke rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), meski status di SIKS NG belum berubah," jelas juru bicara Kemensos. Oleh karena itu, KPM disarankan:
- Memantau saldo KKS secara berkala.
- Menghubungi pendamping sosial atau TKSK di wilayah masing-masing untuk konfirmasi.
- Menghindari pengecekan saldo berlebihan di ATM guna menghemat biaya administrasi.
Baca Juga: Bansos BPNT Tahap 2 2025 Cair Rp600 Ribu, Cek Daftar Penerimanya di Sini Pakai NIK KTP
Bansos Tambahan: Stimulus Rp400.000 dan Beras 10 Kg
Selain PKH, Kemensos juga menyalurkan bantuan stimulus sebesar Rp400.000 per KPM melalui Bank Mandiri dan bank lainnya. Bantuan ini merupakan bagian dari program penebalan bansos periode Juni–Juli 2025 untuk mendongkrak daya beli masyarakat.
Tak hanya itu, KPM juga akan menerima beras subsidi 10 kg pada Juni dan Juli sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional yang dikelola Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog.
Update BPNT Tahap 2
Sementara itu, penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tahap kedua (periode April–Juni 2025) masih berlangsung. Beberapa daerah seperti Aceh dan NTT telah menerima, namun sebagian besar masih menunggu proses pencairan.
KPM yang belum menerima dapat:
- Mengecek status di cekbansos.go.id.
- Mengunjungi kantor PT Pos jika penyaluran dilakukan via Pos Indonesia.
Total Bantuan Capai Rp1 Juta per KPM
Di Juni 2025, penerima BPNT berhak mendapatkan tiga bentuk bantuan sekaligus:
- BPNT reguler Rp600.000 (untuk tiga bulan).
- Stimulus Rp400.000.
- Beras 10 kg.
"Total nilai bantuan bisa melebihi Rp1 juta per keluarga, tergantung mekanisme penyaluran," tambah Kemensos.
Imbauan untuk KPM
Pemerintah mengimbau masyarakat agar:
- Tidak panik jika bantuan belum masuk tepat waktu.
- Mengikuti informasi resmi dari dinas sosial setempat.
- Menghindari isu hoaks dengan memverifikasi data hanya melalui saluran resmi.
Dengan penyaluran bansos ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga sekaligus stabilitas pangan nasional di tengah tantangan inflasi global.
Pemerintah berkomitmen untuk terus mempercepat penyaluran bantuan sosial guna meringankan beban masyarakat. Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi melalui saluran resmi Kemensos atau dinas sosial setempat guna menghindari penyebaran berita palsu terkait jadwal pencairan bansos.
Dengan adanya bantuan PKH, stimulus tunai, dan beras subsidi ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga penerima manfaat.
Kolaborasi antara pemerintah, bank penyalur, dan masyarakat diharapkan dapat memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran demi pemulihan ekonomi keluarga.